Merajut Cinta Sesama di Bulan Ramadan

- Advertisement -

Ibadah puasa adalah ibadah yang sangat personal. Tidak ada yang tahu seperti apa kondisi puasa kita kecuali diri kita sendiri dan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Meski ibadah puasa Ramadan adalah ibadah yang sangat pribadi, namun dampak dari puasa Ramadhan sangat luas ke dalam kehidupan sosial-kemasyarakatan. Puasa Ramadhan memiliki dimensi sosial yang tinggi.

Berikut kultum tentang Merajut Cinta Sesama di Bulan Ramadan, dibawakan Abdul Muis Nawawi, Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta:

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ.

Pembaca Jawa Pos (grup prokalteng.co) yang budiman. Saat ini kita akan berbicara tentang merajut cinta kepada sesama manusia di bulan Ramadhan.

Kita mengetahui bahwa ibadah Ramadan adalah ibadah yang paling panjang, berlangsung selama 30 hari, siang dan malam. Dengan waktu yang begitu panjang, maka sangat besar kemungkinan bahwa begitu banyak perubahan yang bisa dihasilkan oleh bulan Ramadhan.

Kita bisa menyebutkan misalnya perubahan sosial, perubahan ekonomi, bahkan mungkin perubahan politik yang bisa terjadi pada bulan suci Ramadhan.

Perubahan sosial misalnya gaya hidup. Kita melihat betapa Ramadan mampu mengubah gaya hidup kita semua. Cara kita berpakaian berubah, cara kita bertutur kata berubah, bahkan mungkin cara berpikir kita sudah mulai berubah. Perubajan ini bahkan sudah mulai terjadi menjelang bulan suci Ramadhan.

Perubahan sosial lainnya yang bisa terjadi adalah ketika kita mengubah gaya konsumsi kita. Kita kemudian menjadi hidup lebih sehat dengan waktu makan dan minum yang juga lebih teratur.

Semua itu membuktikan bahwa Ramadan bisa mengubah kita. Dan salah satu yang juga sangat fenomenal pada bulan Ramadan adalah perubahan ekonomi. Kita melihat geliat ekonomi itu intensif terjadi pada bulan suci Ramadan. Kita lihat iklan-iklan di media sudah menyambut Ramadan bahkan sebulan sebelum Ramadan itu datang.

Ketika Ramadhan itu datang, kita lihat tetangga-tetangga kita, lingkungan kita, yang dulunya mungkin tidak berjualan, tiba-tiba berjualan. Ada yang berjualan kolak, ada yang berjualan gorengan,makanan, dan sebagainya.

Semua itu bisa membantu kehidupan mereka secara ekonomi dengan jauh lebih baik. Karena itu, ketika kita membelanjakan uang kita untuk berbuka puasa misalnya, maka saat itu kita tidak sedang hanya menyiapkan buka puasa buat diri kita. Tetapi sesungguhnya kita sedang membantu ekonomi saudara-saudara kita, yang Insya Allah pada bulan Ramadhan mengalami perubahan.

Perubahan ekonomi ini penting karena ketika tetangga kita mengalami kesulitan untuk membayar uang sekolah anaknya misalnya, kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya misalnya, tetapi dengan Ramadan datang, kita saling membantu, kita saling merasakan kesulitan sesama. Minimal dengan membelanjakan uang kita kepada tetangga yang berjualan agar kehidupan mereka bisa lebih baik.

Belum lagi di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk bersedekah yang pahalanya dilipatgandakan oleh Allah dibandingkan kita bersedekah di luar bulan Ramadhan. Dan di bulan Ramadhan, kita memiliki keutamaan untuk menyantuni anak yatim.

Mudah-mudahan berkah Ramadhan memberikan dampak pada kehidupan sosial, kehidupan ekonomi, dan kehidupan politik kita menjadi jauh lebih bermakna.

Demikianlah para pembaca jawab sekalian, mudah-mudahan ada manfaatnya.

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ.

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments