Tanda Menunjukkan Seseorang Menyembunyikan Luka, Menghadapi dan Menyembuhkannya

- Advertisement -

Setiap orang pasti pernah merasakan luka emosional, entah itu karena kehilangan, kegagalan, atau pengkhianatan. Namun, tidak semua orang mampu atau bahkan bersedia untuk menghadapi rasa sakit tersebut secara langsung.

Sebagai gantinya, banyak dari kita yang lebih memilih untuk menyembunyikan luka-luka tersebut, baik dari orang lain maupun dari diri sendiri.

Terkadang, kita merasa lebih aman dengan menyembunyikan perasaan kita, menghindari percakapan tentang hal-hal yang menyakitkan, dan mencoba bertindak seolah-olah semuanya baik-baik saja.

Melansir dari laman Personal Branding Blog, Selasa (8/4), dalam artikel ini akan membahas 7 tanda yang menunjukkan seseorang mungkin sedang menyembunyikan luka mereka daripada menghadapinya dan menyembuhkannya.

Selalu menghindari topik mengenai masalah tersebut

Beberapa orang sering kali memilih menghindari topik sensitif yang bisa menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Ini bisa menjadi tanda bahwa mereka belum siap menghadapi perasaan atau masalah yang sulit. Penghindaran seperti ini merupakan mekanisme pertahanan diri.

Jadi, jika seseorang terus menghindari topik tertentu, mungkin mereka menyembunyikan luka yang belum sembuh, bukan berusaha menghadapinya untuk sembuh.

Selalu bersikap ceria dalam situasi apapun

Pernahkah Anda melihat seseorang yang selalu tampak ceria dan penuh semangat, meskipun dalam situasi apapun? Mereka yang selalu terlihat bahagia dan hidup mereka tampak menyenangkan, seolah-olah tanpa masalah.

Namun, sikap positif yang berlebihan ini bisa jadi hanya tampilan luar yang menutupi rasa sakit atau masalah yang lebih dalam.

Sikap optimis yang terus-menerus ini bisa menjadi mekanisme pertahanan diri untuk menyembunyikan perasaan terluka atau kesedihan yang sebenarnya.

Dengan terus menunjukkan sisi positif, mereka berusaha menutupi luka emosionalnya, baik dari orang lain maupun dari dirinya sendiri.

Menjadi sangat sibuk

Terkadang, kita menyibukkan diri dengan pekerjaan atau suatu aktivitas untuk menghindari menghadapi emosi yang sulit.

Kesibukan ini jadi cara untuk melarikan diri dari rasa sakit emosional, seolah-olah semuanya baik-baik saja. Namun, yang penting diketahui adalah meskipun kita mencoba menghindar, masalah itu tidak akan hilang.

Memilih untuk menyendiri

Ketika seseorang terluka secara emosional, mereka mungkin memilih untuk menyendiri atau mengisolasi diri.Terkadang, bukan berarti mereka tidak ingin ditemani, tetapi mereka lebih memilih untuk menghadapinya sendirian.

Mungkin karena mereka merasa perlu waktu untuk mengatasi perasaan mereka tanpa gangguan, atau karena mereka berusaha menyembunyikan penderitaan atau kesedihan mereka dari orang lain agar tidak terlihat lemah atau rapuh.

Pola tidur berubah

Tidur sangat berkaitan dengan kesehatan emosional kita. Penelitian menunjukkan bahwa masalah emosional yang belum terselesaikan dapat memengaruhi pola tidur.

Beberapa orang bisa tidur panjang karena berusaha melarikan diri dari kenyataan melalui mimpi, sementara yang lain bisa kesulitan tidur karena pikiran mereka dipenuhi kenangan menyakitkan atau kecemasan.

Singkatnya, masalah emosional yang belum dihadapi bisa mengganggu tidur dan kesehatan mental.

Selalu berkata “Baik-baik saja”

Beberapa orang sering mengatakan “Aku baik-baik saja” meskipun sebenarnya tidak. Itu menjadi semacam pelindung diri untuk menutupi perasaan atau penderitaan mereka agar orang lain tidak tahu apa yang mereka rasakan.

Menjadi mudah tersinggung

Ketika kita terluka, kita secara alami melindunginya agar tidak semakin parah, begitu juga dengan luka emosional.Seseorang yang terluka secara emosional sering kali menjadi defensif atau mudah tersinggung.

Mereka mungkin bereaksi berlebihan terhadap komentar yang sebenarnya tidak berbahaya karena menganggapnya sebagai ancaman terhadap perasaan mereka.

Meskipun ini adalah cara untuk melindungi diri, sikap defensif tersebut justru menyembunyikan rasa sakit tanpa menghadapinya, sehingga menghambat proses penyembuhan emosional.(jpc)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments