Golkar Senayan Dorong Pemerintah Maksimalkan Akselerasi Produksi Gas Domestik

- Advertisement -

JAKARTA – Menteri dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan stok LNG (Liquefied Natural Gas) masih mencukupi kebutuhan di dalam negeri, sehingga belum memerlukan impor dari Amerika Serikat (AS).

Menanggapi hal itu, Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin membeberkan langkah prioritas guna memastikan Indonesia tidak perlu mengimpor LNG dari Amerika dan menjaga ketersediaan stok domestik berdasarkan potensi cadangan gas alam Indonesia dan dinamika kebutuhan energi saat ini.

Menurut Mukhtarudin, salah satunya yakni memaksimalkan akselerasi eksplorasi dan produksi gas domestik.

“Ya, tentu prioritaskan pengembangan blok gas besar seperti Blok Mahakam, blok Tangguh, dan Masela yang harus dioptimalkan guna memenuhi kebutuhan domestik,” tutur Mukhtarudin, Selasa 29 April 2025.

Selain itu, politisi Dapil Kalteng ini bilang Pertamina harus segera menyerap kargo LNG domestik yang belum terikat kontrak (uncommitted cargo) dari proyek seperti Tangguh atau Donggi Senoro, Sulawesi Tengah.

Perlu juga, lanjut Mukhtarudin, menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang ketat untuk memastikan sebagian besar produksi LNG dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya pembangkit listrik dan industri.

Fraksi Golkar DPR RI berharap dengan langkah dalam memenuhi kebutuhan domestik, tentu bisa menghindari impor dari Amerika, sekaligus mendukung kemandirian energi nasional.

“Fokus pada penyerapan pasokan lokal dan infrastruktur distribusi adalah kunci utama dalam jangka pendek,” pungkas Mukhtarudin.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan berdasarkan perbincangannya dengan Presiden Prabowo Subianto, belum ada pembicaraan soal mengimpor LNG dari Amerika Serikat.

“Sampai dengan hari ini, kami menganggap bahwa kebutuhan masih tercukupi dari dalam negeri,” tegas Ketum Golkar ini. (tim)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments