PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sebuah video viral di media sosial memicu kekhawatiran publik setelah memperlihatkan cabai dengan permukaan berlapis putih.
Dugaan penggunaan karbit untuk mempercepat proses pematangan pun ramai mencuat, meski lokasi pasti pengambilan gambar belum diketahui secara jelas.
Fenomena itu langsung mendapat respons dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya. Melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Yusianto, pihaknya memberikan klarifikasi sekaligus edukasi terkait potensi bahaya penggunaan zat kimia tertentu pada produk hortikultura.
“Penggunaan karbit untuk mematangkan buah bisa meninggalkan zat berbahaya di buah tersebut. Dalam jangka panjang, ini tentu dapat berisiko bagi kesehatan manusia,” ujar Yusianto saat dikonfirmasi, Jumat (2/5/2025).
Namun, ia menegaskan bahwa berdasarkan pengamatannya, zat putih yang terlihat dalam video itu bukanlah karbit.
“Dari ciri-cirinya, bisa diyakini bahwa itu bukan karbit. Biasanya yang terlihat seperti itu adalah sisa fungisida,” katanya.
Ia menambahkan, petani saat ini sudah jarang memakai karbit lantaran tersedia berbagai alternatif yang lebih aman dan efisien. Teknologi pertanian modern memberikan solusi ramah lingkungan tanpa membahayakan konsumen.
“Dalam praktiknya, para petani justru lebih memilih memanen cabai dan tomat dalam kondisi belum matang sempurna agar tidak cepat rusak saat proses distribusi. Buah yang matang terlalu cepat justru rentan membusuk dan menurunkan kualitas jual,” jelasnya.
Menanggapi kehebohan di dunia maya, pihak Distan mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya.
Pemerintah juga siap menindaklanjuti jika ditemukan bukti valid mengenai penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produk pertanian. (ndo)