6 Tips Kesehatan Populer yang Justru Merusak Tubuh Wanita

- Advertisement -

TUBUH wanita punya ritmenya sendiri mulai dari hormon, siklus menstruasi, metabolisme, hingga cara tubuh menua. Semua itu memengaruhi bagaimana kamu seharusnya merespons saran-saran kesehatan. Sayangnya, data dan pedoman medis hingga hari ini masih didominasi oleh pendekatan berbasis tubuh pria.

Bahkan hingga tahun 1993, wanita baru diwajibkan untuk dimasukkan dalam uji klinis, dan sekarang pun, sekitar 75% penelitian medis masih berpusat pada pria. Tidak heran kalau banyak rekomendasi kesehatan yang justru berisiko buat tubuh wanita.

Dilansir dari laman Your Tango pada Senin (12/05), inilah 6 tips kesehatan populer yang justru merusak tubuh wanita

Banyak orang percaya bahwa puasa intermiten seperti makan hanya dalam jendela waktu 8 jam dan melewatkan sarapan bisa membantu tubuh membakar lemak dengan lebih efisien karena memberi waktu istirahat pada sistem pencernaan.

Meskipun metode ini bisa bermanfaat bagi pria atau wanita yang tidak terlalu aktif dan punya gangguan metabolisme, bagi kamu yang aktif berolahraga, justru bisa berdampak buruk.

Puasa intermiten dapat mengganggu fungsi hormon, termasuk hormon yang mengatur siklus menstruasi, glukosa, dan metabolisme tubuh seperti kisspeptin. Jika kamu sering cemas atau mudah stres, puasa juga bisa memperparah kondisi tersebut karena meningkatkan kadar kortisol yang sebenarnya sudah cenderung tinggi di tubuh wanita.

Banyak orang terutama pria melakukan terapi rendam air es untuk mempercepat pemulihan otot, mengurangi stres, dan menurunkan peradangan. Tren ini membuat banyak orang mandi air es, berendam di bak es, atau berenang di perairan dingin.

Tubuh wanita ternyata lebih sensitif terhadap suhu dingin, karena memiliki banyak lemak subkutan dan mekanisme termoregulasi yang berbeda dari pria.

Kalau kamu ingin mencoba terapi air dingin, cukup gunakan air dingin bersuhu sekitar 12–13°C, bukan es. Ini sudah cukup untuk memberikan manfaat tanpa membebani sistem saraf kamu secara berlebihan.

Selama bertahun-tahun, wanita disarankan untuk banyak melakukan kardio seperti jogging, senam, atau naik alat elips di gym karena dianggap cara terbaik untuk tetap langsing. Sementara pria didorong untuk latihan angkat beban, kamu justru diarahkan untuk menghindarinya agar “tidak jadi berotot besar”.

Faktanya, terlalu banyak kardio bisa membuat otot kamu susah berkembang, mempercepat keropos tulang, dan meningkatkan stres.

Oleh karena itu, gantilah sebagian rutinitas kardio kamu dengan latihan kekuatan seperti angkat beban. Mulai dengan 3 set latihan berisi 8–15 repetisi, dan beristirahat 2 menit antar set.

Tambahkan juga latihan intensitas tinggi singkat (seperti sprint 30 detik) yang bisa membakar lemak sekaligus membangun otot tanpa membuat kamu stres.

“Kalori masuk harus lebih sedikit daripada kalori keluar” itu prinsip umum diet yang kamu pasti sudah sering dengar. Teorinya, kalau kamu mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang kamu bakar, kamu akan langsing.

Tubuh wanita memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi dan hormon yang sangat berperan dalam metabolisme. Kalau kamu terlalu membatasi kalori, tubuh kamu justru akan menyimpan lemak lebih banyak karena merasa sedang kelaparan.

Belum lagi, menghitung kalori secara terus-menerus bisa bikin kamu stres dan lelah secara mental, bahkan berujung pada makan berlebihan.

Fokuslah pada kualitas makanan, bukan jumlah kalorinya. Tubuh kamu tidak akan memperlakukan 200 kalori dari salad dengan cara yang sama seperti 200 kalori dari es krim.

Pilih makanan bergizi dan bernutrisi tinggi utamakan protein, serat, dan karbohidrat kompleks terutama di pagi hari, agar kamu kenyang lebih lama dan punya energi sepanjang hari.

Banyak wanita menganggap protein bukan kebutuhan utama kecuali kamu atlet atau binaragawan. Bahkan, beberapa orang takut kalau terlalu banyak makan protein bisa merusak ginjal atau berubah jadi lemak.

Nyatanya, tubuh kamu justru butuh cukup protein, terutama karena hormon kamu sering berubah-ubah, menyebabkan tubuh lebih sering berada dalam kondisi katabolik yaitu saat otot-otot cenderung mudah rusak. Protein sangat penting untuk membangun otot kembali, menjaga kesehatan tulang, serta mendukung fungsi otak dan saraf.

Karbohidrat sering dianggap sebagai musuh tubuh langsing. Banyak tren diet seperti low-carb menyebutkan bahwa menghindari nasi, roti, atau pasta bisa membantu kamu menurunkan berat badan dengan cepat dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Memang betul, terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat sederhana bisa berdampak buruk. Tapi, menghilangkan karbohidrat sama sekali juga bukan pilihan sehat, terutama buat tubuh wanita. Karbohidrat yang sehat sebenarnya sangat dibutuhkan untuk fungsi hormon, menjaga energi, dan mendukung kesehatan metabolisme.

Alih-alih menghindari karbohidrat sepenuhnya, pilihlah jenis karbohidrat kompleks yang tinggi serat seperti ubi, nasi merah, oatmeal, quinoa, dan sayuran berpati. Perhatikan juga waktu konsumsinya saat kamu butuh tenaga ekstra misalnya sebelum atau sesudah olahraga karbohidrat bisa menjadi sumber energi yang sangat dibutuhkan. (jpg)

 

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments