SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pemanfaatan alat berat yang telah disalurkan ke seluruh kecamatan.
Langkah ini menyusul temuan sejumlah alat berat yang mangkrak dan tidak beroperasi sebagaimana mestinya, bahkan beberapa di antaranya dilaporkan mengalami kerusakan.
Kondisi ini memicu sorotan publik, mengingat proyek pengadaan alat berat tersebut menghabiskan anggaran dalam jumlah besar, mencapai miliaran rupiah. Harapannya, alat-alat tersebut dapat membantu mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah-daerah pelosok.
Bupati Kotim, Halikinnor mengakui, meskipun sebagian besar alat berat sudah memberikan kontribusi positif, masih ada kecamatan tertentu yang belum bisa mengoptimalkan penggunaannya.
“Contoh nyata ada di Kecamatan Pulau Hanaut. Karena keterbatasan akses transportasi, terutama tidak adanya jalur darat, alat berat sulit dimobilisasi ke lokasi. Ini berdampak pada efisiensi operasional,” jelasnya kepada awak media pada Rabu (14/5).
Sebagai tindak lanjut, Pemkab akan melakukan evaluasi pada pertengahan tahun, tepatnya Juli 2025. Alat-alat berat yang tidak dimanfaatkan secara efektif kemungkinan akan ditarik kembali untuk dialihkan fungsinya ke instansi lain yang lebih membutuhkan.
“Kalau memang masih diperlukan di wilayah tersebut, kami tetap akan fasilitasi. Namun jika terbukti tidak efektif, alat akan ditarik dan mungkin diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup untuk keperluan lain seperti penanganan sampah atau penghijauan,” tambah Halikinnor.
Meski demikian, pihaknya menegaskan, secara keseluruhan program pengadaan alat berat masih tergolong berhasil. Sejumlah kecamatan telah menunjukkan perkembangan signifikan, khususnya dalam pembangunan irigasi pertanian yang kini dinikmati warga.
“Banyak daerah yang memanfaatkan alat itu dengan baik. Kita bisa lihat hasilnya dari infrastruktur pertanian yang mulai membaik,” tutupnya. (bah/ans/kpg)