Pendidikan dan Budaya Terpadu di FBIM, Disdik Kalteng Apresiasi Keterlibatan Pelajar

- Advertisement -

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah (Disdik Kalteng) menilai pelaksanaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 tidak hanya sebagai ajang pelestarian budaya, tetapi juga sarana pembelajaran kontekstual bagi pelajar. Kegiatan ini dinilai mampu mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter melalui partisipasi aktif siswa dalam berbagai agenda budaya daerah.

Plt Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menegaskan bahwa keterlibatan pelajar dalam festival ini sejalan dengan upaya menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal sekaligus memperkuat implementasi kurikulum berbasis muatan lokal.

“Festival ini menjadi media belajar langsung bagi peserta didik. Mereka tidak hanya menyaksikan, tetapi juga merasakan dan mempraktikkan nilai-nilai budaya yang menjadi jati diri Kalteng. Kami dari Dinas Pendidikan mendukung penuh agar kegiatan semacam ini terus dilibatkan dalam program pembinaan siswa dan kurikulum berbasis muatan lokal,” ujar Reza.

FBIM 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Sabtu (17/5). Tahun ini, kegiatan budaya tahunan tersebut mengangkat tema “Spirit of Isen Mulang” atau “Semangat Isen Mulang”.

Pembukaan ditandai dengan penabuhan Katambung oleh Gubernur Agustiar Sabran, didampingi Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, Ketua DPRD Kalteng Arton S. Dohong, Plt Sekda Leonard S. Ampung, perwakilan kementerian, Forkopimda, dan ribuan pelajar se-Kota Palangka Raya yang turut meramaikan suasana.

Sebelum peresmian, puluhan kontingen dari kabupaten/kota di Kalteng menampilkan parade budaya yang memamerkan kekayaan tradisi daerah masing-masing.

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa FBIM adalah momen penting untuk memberikan ruang apresiasi bagi pelaku seni dan budaya yang telah berkontribusi terhadap kemajuan sektor kebudayaan di daerah.

“Lebih dari itu, dapat kita lihat sendiri, gelaran FBIM ini juga menggerakkan nadi perekonomian masyarakat dan daerah. Kita harapkan juga festival ini akan mengangkat pariwisata Kalimantan Tengah,” ujar Agustiar.

Ia juga menegaskan dukungan FBIM terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) sebagai upaya memajukan UMKM dan pariwisata lokal agar mampu bersaing secara global.

FBIM 2025 digelar selama tujuh hari, 17–23 Mei, di berbagai titik strategis di Palangka Raya. Kegiatan mencakup atraksi seni tradisi, karnaval budaya, permainan rakyat, kuliner khas daerah, hingga Temu Karya Taman Budaya Regional Kalimantan III dan peluncuran kapal susur sungai sebagai bagian dari promosi wisata air.

Plt Sekda Kalteng, Leonard S. Ampung, dalam laporannya menuturkan bahwa festival ini juga dirancang untuk mendukung peringatan Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah serta memperkuat ekonomi kreatif berbasis budaya. (mmckalteng)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments