PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Falsafah Huma Betang, yang mencakup nilai-nilai keadaban kewarganegaraan seperti gotong royong, kebersamaan, toleransi, dan hidup berdampingan, menjadi fondasi penting dalam menjaga kerukunan di Kalimantan Tengah.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng, H. Agustiar Sabran S.Kom, terus mendorong masyarakat untuk menjunjung tinggi falsafah ini dan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan serta toleransi.
“Falsafah Huma Betang mencerminkan pentingnya hidup harmonis dalam komunitas, di mana semua anggota masyarakat saling menghargai dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai. Ini sangat relevan, terutama dalam rangkaian pemilihan kepala daerah di Kalteng,” kata Agustiar dilansir dari Kalteng Pos, Selasa (20/8).
Agustiar menegaskan bahwa menjaga kerukunan di Bumi Tambun Bungai adalah prioritas utama. Ia mendorong prinsip toleransi dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta harmoni dan kesejahteraan di wilayah tersebut.
“Saya berharap semua pihak memiliki komitmen untuk menjaga kerukunan, kedamaian, dan hal-hal positif di seluruh Kalteng, apalagi menjelang Pilkada,” lanjutnya.
Agustiar juga menekankan pentingnya memperkuat kerukunan dan saling menghormati untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan stabil di Kalimantan Tengah.
“Ingatlah Falsafah Huma Betang sebagai landasan untuk memperkuat kerukunan dalam bingkai NKRI. Kita harus terus menjaga kedamaian di Kalteng,” ujarnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk mempertahankan kerukunan dengan saling menghargai dan bekerja sama, menjaga hubungan harmonis antarwarga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai.
“Damai dan aman adalah harapan kita semua. Berbeda pendapat dan pandangan boleh, tetapi tetap utamakan kesatuan dan kedamaian. Saya yakin hal ini bisa dilaksanakan dan diwujudkan,” tegas Agustiar. (hms/nue/ala/kpg)