PURUK CAHU,PROKALTENG.CO – Tragedi berdarah yang terjadi di pinggir jalan di kawasan Desa Konut, Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya (Mura), Rabu (28/8/2024) malam lalu mulai terkuak.
Peristiwa yang menghilangkan satu nyawa tersebut hanya dipicu akibat persoalan tegur menegur. Dimana, sang kakak tidak terima ditegur oleh adik iparnya.
Kejadian mengenaskan yang tak disangka-sangka ini, akhirnya menewaskan Adang (39). Lantaran mengalami beberapa kali tusukan senjata tajam jenis badik pada bagian dada korban oleh pelaku yang juga masih adik iparnya.
Dilansir dari Palangka Ekspres (jaringan Prokalteng.co), bahwa kejadian ini bermula sejak sore. Korban dan adik iparnya YT alias Idut (26) ini berangkat pulang dari menghadiri acara pemakaman salah satu keluarganya di Desa Mantiat Pari, Kecamatan Tanah Siang, dengan dua sepeda motor. Korban berboncengan dengan istrinya PA (43), sedangkan pelaku berboncengan dengan keponakannya yang masih berumur 10 tahun.
Dalam perjalanan tersebut sesampainya di wilayah Desa Konut sekitar pukul 20.00 WIB. Kendaraan yang ditumpangi korban bersama istrinya ini diketahui kondisi lampu depannya dalam keadaan rusak (tidak menyala,red) sejak berangkat.
Sehingga, sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) akibat sepeda motor yang mereka tumpangi tidak memiliki lampu penerangan membuat korban bersama istrinya terjatuh.
Tidak berselang lama, menyusul dari belakang pelaku bersama keponakannya ini tiba dan langsung membantu kakak kandungnya PA (43) yang sedang menarik sepeda motor usai terjatuh.
Karena kondisi saat itu gelap, pelaku yang sambil membantu menarik sepeda motor menanyakan keberadaan kakak iparnya kepada istri korban. “dimana bapak Aan?” tanya pelaku, yang langsung dijawab oleh istri korban “jangan tanya dia, dia itu marah-marah terus aja!” jawab PA.
Menanggapi jawaban istri korban ini pelaku mengatakan, “jangan ribut-ribut terus, malu dilihat orang,” jawabnya.
Kemudian dari kegelapan malam di TKP, korban langsung menjawab, “kamu itu berani-beraninya menegur kami yang sudah tua,” seru korban sambil dengan nada emosi.
Akhirnya karena emosi, usai menanggapi kata-kata adik iparnya tersebut terjadilah cekcok mulut antara korban dan pelaku. Korban spontan langsung menarik kerah baju pelaku dan mendorongnya hingga terjatuh di tanah.
Cekcok mulut berujung pemukulan terhadap pelaku oleh korban pun tak dapat dihindari. Pelaku dalam posisi terbaring di tanah, awalnya tidak melawan hingga kondisinya mengalami cekikan dan pukulan berkali-kali ke arah wajah pelaku oleh korban.
Terus terdesak. Adik iparnya yang mengaku saat kejadian masih dalam pengaruh minuman keras secara spontan langsung menarik sebilah senjata tajam jenis badik dari pinggang kirinya dan langsung menusuknya berkali-kali ke arah tubuh korban.
Korban pun langsung berteriak kesakitan, hingga keduanya terpental yang mengakibatkan senjata tajam yang digunakannya terjatuh dan pelaku pingsan tak sadarkan diri beberapa saat hingga warga yang mendengar berdatangan.
Sumber dari kepolisian setempat mengungkapkan, bahwa saat ini pelaku bersama barang bukti seperti dua unit sepeda motor, satu buah sarung badik, dan satu lembar celana panjang warna hitam milik korban telah diamankan oleh pihak kepolisian, dan korban diketahui meninggal dunia di lokasi kejadian.
“Kasus ini sudah ditangani intensif oleh pihak yang berwajib, kami mengimbau kepada warga masyarakat agar beraktivitas seperti biasa dan tetap menjaga kondusifitas lingkungannya masing-masing,” tutupnya singkat. (udi/cen/kpg)