PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Calon Gubernur Kalteng Agustiar Sabran, terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya dan adat Dayak. Salah satu caranya adalah dengan merangkul generasi muda agar semakin mencintai dan menjaga warisan budaya leluhur mereka.
Sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, Agustiar menyadari bahwa di era modern ini, tantangan untuk menanamkan cinta budaya pada generasi muda semakin besar. Namun, dengan semangat yang tak pernah pudar, Agustiar tetap bertekad untuk menjaga eksistensi budaya Dayak di tengah derasnya arus globalisasi.
“Itu masuk dalam perhatian saya, bagaimana anak muda bisa terus cinta dengan adat dan budayanya sebagai Suku Dayak,” ujar Agustiar di Balai Guru Penggerak (BGP) Palangka Raya, beberapa waktu lalu.
Bagi Agustiar, tanggung jawab sebagai pemimpin bukan hanya soal ekonomi dan pembangunan, tetapi juga menjaga identitas budaya. Terutama sebagai Ketua DAD, melestarikan adat Dayak sudah menjadi bagian dari misi hidupnya.
“Tentu ada tantangan tersendiri di zaman modern ini, tapi saya percaya tidak ada yang mustahil jika kita bersungguh-sungguh,” jelasnya.
Menurut Agustiar, kemajuan suatu negara atau daerah tidak harus mengorbankan budaya asli. Ia menekankan bahwa negara-negara maju, seperti Jepang dan Tiongkok, berhasil mempertahankan adat dan budaya mereka meski berkembang pesat dalam teknologi dan ekonomi.
Agustiar menyebutkan pentingnya menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya sendiri di kalangan generasi muda. Ia mengajak para pemuda untuk terus mengenal dan melestarikan budaya Dayak, sebagaimana negara-negara lain yang tetap menjaga tradisinya.
“Banyak contoh negara maju yang tetap memelihara budayanya. Pertanyaannya adalah, apakah kita siap melakukan hal yang sama? Apakah kita mau menjaga warisan kita?” tambahnya.
Tekad Agustiar tidak main-main dalam menjaga kelestarian budaya Dayak. Ia percaya bahwa memajukan Kalteng harus dimulai dengan menjaga nilai-nilai budaya yang telah mengakar. Karena itu, Agustiar terus berupaya merangkul generasi muda agar mereka tidak melupakan adat dan budaya Dayak.
Baginya, budaya adalah kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan, terutama di tengah tantangan modernisasi yang semakin kuat. “Saya pasti akan memberikan jalan bagi generasi muda untuk terus menjaga dan mengembangkan budaya mereka di masa depan,” pungkas Agustiar. (tim/ram/kpg)