PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan menggelar debat perdana pemilihan gubernur tahun 2024. Debat ini akan disiarkan oleh TVRI Kalteng dan digelar di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Senin (14/10).
Para kandidat akan beradu argumen dan gagasan dengan tema “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Tengah melalui Ekonomi Berkeadilan dan Berkelanjutan.”
Direktur Barometer Kebijakan Publik dan Politik Daerah (Bajakah), Farid Zaky menyampaikan harapannya agar debat pilkada kali ini berjalan lancar, substantif, dan konstruktif. Ia berharap para kandidat mampu menonjolkan program-program utama yang berhubungan dengan ekonomi.
“Debat ini akan dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke atas dengan pemilih rasional. Oleh karena itu, pasangan calon harus menyajikan program konkret dengan kata kunci yang kuat agar dapat diterima masyarakat menengah ke bawah,” kata Farid Zaky, Rabu (9/10).
Menurutnya, penggunaan kata kunci yang tepat akan memudahkan masyarakat mengingat program yang disampaikan oleh pasangan calon (paslon). Ia mencontohkan fenomena kata “makan gratis” yang diusung pada pemilihan presiden sebelumnya. Farid menekankan bahwa dalam debat kali ini, paslon harus efektif memanfaatkan waktu.
“Jangan sampai ketika diberi kesempatan berbicara, mereka justru berbicara terlalu luas dan tidak fokus, sehingga membuat debat menjadi tidak efektif,” tambahnya.
Para paslon diharapkan mampu menguasai panggung dan berbicara jelas, sehingga pesan dan program yang ditawarkan dapat diingat oleh para pendengar. Dalam debat ini, terdapat dua kemungkinan besar yang akan dihadapi.
Salah satunya adalah ketimpangan ekonomi di masyarakat. Paslon harus mampu menawarkan pilihan, apakah tetap mengandalkan eksploitasi sumber daya alam (SDA) seperti kelapa sawit dan pertambangan, atau beralih ke penguatan sektor lain seperti UMKM dan ekonomi ramah lingkungan.
“Debat ini akan menarik untuk disimak, terutama bagaimana para paslon menjawab tantangan-tantangan itu. Selama ini kita cenderung ekstraktif terhadap SDA, tetapi tidak semua masyarakat merasakan manfaatnya,” tegas Farid.
Ia menambahkan, tema ekonomi yang diangkat kali ini sangat penting untuk memperkuat perekonomian di Kalteng dan menekan inflasi. Karena Kalteng masih sangat bergantung pada ekstraksi SDA, masyarakat akan melihat program ekonomi alternatif yang ditawarkan oleh para kandidat.
“Apakah perekonomian berbasis kerakyatan atau model lainnya, itulah yang akan menjadi sorotan. Misalnya, program insentif untuk desa yang bisa dibandingkan dengan program dari paslon lain,” jelasnya.
Farid memprediksi paslon yang memiliki pengalaman sebagai mantan kepala daerah akan lebih menguasai tema debat kali ini.
“Namun, penting untuk diingat bahwa program bombastis tanpa penyampaian yang baik akan sulit dipahami masyarakat,” tambahnya.
Tema debat perdana ini dianggap krusial, mengingat tantangan ekonomi serta tingkat pengangguran yang masih menjadi masalah utama di tengah masyarakat. Statistisi Ahli Muda dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Akhmad Fauzi menjelaskan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kalteng saat ini mencapai 3,67 persen, lebih rendah dari angka nasional yang berada di 4,82 persen. Dengan begitu, Kalteng berada di posisi ke-12 dari 38 provinsi di Indonesia dengan TPT terendah.
“Pengangguran di Kalteng lebih banyak didominasi perempuan dengan angka 4,4 persen, dan umumnya terjadi di daerah perkotaan dengan tingkat 4,22 persen. Kelompok yang paling banyak menganggur berasal dari lulusan SMA ke atas dengan angka 5,29 persen,” beber Fauzi, Kamis (10/10).
Fauzi juga menyebut bahwa pengangguran di perkotaan lebih tinggi karena sektor pekerjaan yang lebih beragam, dibandingkan dengan daerah pedesaan yang didominasi oleh sektor pertanian. Penduduk perkotaan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih selektif dalam memilih pekerjaan, sehingga angka pengangguran di kelompok tersebut lebih tinggi.
Dua wilayah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Kalteng adalah Kabupaten Sukamara dan Kota Palangka Raya, masing-masing di angka 5,23 persen dan 5,13 persen, berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) per Agustus 2023. BPS Kalteng terus berupaya menurunkan angka pengangguran melalui berbagai program pendataan dan survei. Tiap tahun BPS merekrut tenaga kerja melalui mitra statistik untuk sensus atau survei yang sedang berlangsung.
Anggota KPU Kalteng Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM), Harmain menyatakan bahwa debat pertama Pilgub Kalteng tahun ini akan digelar tanggal 14 Oktober.
“Kami membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengusulkan pertanyaan yang sekiranya bisa dijadikan referensi bagi tim perumus materi,” ungkap Harmain.
Tema debat perdana ini yakni “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Tengah melalui Ekonomi Berkeadilan dan Berkelanjutan.” Pertanyaan yang diusulkan masyarakat harus dalam bentuk narasi dan dikirim paling lambat tanggal 11 Oktober 2024 melalui email atau nomor WhatsApp yang telah disediakan panitia. (irj/ovi/ce/ala/kpg)