PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta banjir di Kalimantan Tengah terus menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi.
Salah satu yang kerap terabaikan adalah pentingnya mengedukasi anak-anak agar tanggap menghadapi bencana. Menyadari hal ini, dosen dan mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) meluncurkan program edukasi mitigasi bencana bagi siswa SD.
Program ini bertajuk “Penguatan Karakter Sigap Mitigasi Bencana Karhutla dan Banjir Melalui Video Animasi dan Poster pada Siswa SD Negeri 1 Petuk Katimpun,” yang dilaksanakan pada Kamis (17/10/ 2024). Dipimpin oleh Muhammad Zusanri Batubara, dosen FISIP UPR, kegiatan ini bertujuan membentuk kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana.
“Kami secara bertahap mengedukasi siswa-siswi SDN 1 Petuk Katimpun melalui sosialisasi dan pelatihan interaktif yang menggunakan media video animasi dan poster,” ujar Muhammad Zusanri Batubara.
Program ini didukung oleh dana hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), melalui program BIMA tahun anggaran 2024.
Kegiatan tersebut terbagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama yang dilaksanakan 7 September 2024, para siswa diperkenalkan cara mitigasi bencana melalui video animasi tentang karhutla dan banjir, serta mendengarkan penjelasan dari Tim Pengabdian Masyarakat (PkM) UPR.
“Sesi kedua ini lebih praktis, di mana siswa belajar langsung menggunakan teknologi mitigasi bencana, seperti pelampung, perahu karet, dan sirine. Semua dipandu oleh anggota UKM SAR Universitas Palangka Raya,” tambahnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan teknologi dan perlengkapan mitigasi bencana kepada pihak sekolah, yang diterima langsung oleh Kepala SDN 1 Petuk Katimpun, Lendang. Ia mengungkapkan rasa terima kasih atas kontribusi tim UPR dalam memberikan pelatihan dan sosialisasi mitigasi bencana.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim pengabdian masyarakat UPR atas pelatihan dan teknologi mitigasi bencana yang diberikan. Ini sangat bermanfaat bagi siswa dan guru,” ujar Lendang, menutup kegiatan tersebut. (jef/adv)