KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Masyarakat di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) masih mengandalkan pekerjaan yang tidak jelas, seperti pertambangan tanpa izin (Peti), untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Sementara DPRD Gumas, Nomi Aprilia, pada Senin (21/10/2024).
Nomi mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya perhatian dari pemerintah daerah (Pemda) terhadap usaha masyarakat lokal.
“Kami berharap Pemda dapat lebih memperhatikan sektor pekerjaan masyarakat agar mereka dapat sejahtera dan mandiri,” ujar Nomi.
Menurutnya, ketidakjelasan dalam pekerjaan membuat banyak warga terpaksa melakukan aktivitas ilegal demi menutupi biaya hidup.
“Masyarakat kita saat ini mengandalkan pekerjaan yang tidak jelas karena mereka tidak memiliki pilihan lain,” tambahnya.
Politisi dari Partai PDIP ini menyarankan Pemda untuk memberikan peluang kepada masyarakat dalam sektor perkebunan, khususnya komoditas yang memiliki prospek baik di pasar.
“Pemda seharusnya mengarahkan masyarakat yang memiliki lahan kosong untuk menanam kelapa sawit, yang merupakan komoditas yang semua orang dapat merawatnya,” jelasnya.
Meskipun demikian, Nomi mengingatkan bahwa pengembangan perkebunan tidaklah mudah. Diperlukan waktu minimal empat tahun dan biaya yang cukup besar untuk pembelian bibit dan pemeliharaan.
“Kami juga meminta Pemda memberikan bantuan seperti bibit kepada kelompok tani yang bergerak di bidang budidaya kelapa sawit,” ujarnya.
Nomi meyakini bahwa jika setiap kepala keluarga memiliki setidaknya dua hektare lahan sawit, maka ekonomi masyarakat akan lebih terjamin di masa depan.
“Di Gumas ini masih banyak lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk berkebun. Ini adalah kesempatan untuk menanam karet, rotan, atau sawit, sehingga lahan non-produktif dapat menjadi produktif,” tutupnya. (nya)