PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023. Angka prevalensi stunting di Kota Palangka Raya mengalami peningkatan.
Data menunjukkan bahwa prevalensi stunting mencapai 28 persen, naik sebesar 0,2 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 27,8 persen. Fakta ini menunjukkan adanya peningkatan yang perlu diantisipasi oleh pemerintah dan masyarakat setempat.
Pelaksana tugas Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Dedi Purwantoro. Menyampaikan bahwa peningkatan angka stunting ini merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian lebih dari semua pihak. Menurutnya, stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga berimplikasi pada masa depan generasi muda di Palangka Raya.
“Kita memiliki pekerjaan yang sangat serius agar bisa menurunkan prevalensi stunting di Kota Palangka Raya,” ucapnya saat diwawancarai awak media, Jumat (25/10/2024)
Di tengah situasi ini, Pemerintah Kota Palangka Raya menunjukkan komitmen yang kuat untuk terus berupaya mencari solusi guna menekan angka stunting. Dedi menyampaikan. Bahwa Pemko berencana memperkuat kolaborasi antara lembaga pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk menangani masalah gizi buruk yang menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka stunting di wilayah Kota Palangka Raya.
“Upaya yang akan dilakukan antara lain adalah meningkatkan program penyuluhan kesehatan, memperbaiki akses terhadap layanan kesehatan dan gizi, serta mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya asupan gizi yang seimbang bagi anak-anak. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan lembaga non-pemerintah, juga dapat mempercepat penurunan angka stunting,” jelasnya
Dengan adanya monitoring dan evaluasi pendamping TPK se-Kota Palangka Raya, diharapkan seluruh pihak terkait dapat terus memantau dan menilai efektivitas program yang sudah berjalan.
Hal ini menjadi langkah penting untuk mengidentifikasi kendala serta peluang dalam upaya menurunkan angka stunting, demi mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus di Kota Palangka Raya (ndo)