Membaca buku sebelum tidur adalah kebiasaan yang tampak sederhana, namun ternyata memiliki pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Berbeda dengan mereka yang menonton video YouTube atau scroll media sosial hingga terlelap, orang yang memilih membaca buku sebelum tidur cenderung menunjukkan karakteristik psikologis tertentu.
Dilansir dari Geediting pada Rabu (30/10), terdapat 9 sifat khas yang biasanya dimiliki oleh orang-orang yang gemar membaca sebelum tidur menurut pandangan psikologi.
Orang yang membaca sebelum tidur cenderung memiliki sifat reflektif. Mereka tidak sekadar mencerna informasi secara langsung, tetapi sering memikirkan arti dan implikasi dari apa yang mereka baca. Membaca melibatkan proses berpikir kritis yang mengasah kemampuan refleksi seseorang, membuat mereka lebih bijaksana dan dalam menghadapi berbagai situasi dalam hidup.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa membaca, terutama fiksi, meningkatkan empati. Ketika seseorang membaca cerita dan masuk ke dalam perspektif karakter yang berbeda, mereka belajar memahami emosi dan pikiran orang lain.Ini melatih otak untuk lebih responsif terhadap perasaan orang lain, sehingga mereka lebih peka dalam berinteraksi sosial.
Disiplin adalah sifat alami yang muncul dari kebiasaan membaca. Mereka yang memilih buku sebelum tidur harus berkomitmen untuk meluangkan waktu dan mengatur jadwal tidur mereka dengan baik.Mereka terbiasa menghargai waktu dan memiliki kontrol yang lebih baik atas kebiasaan harian mereka.
Membaca sebelum tidur, terutama cerita fiksi atau literatur, merangsang imajinasi. Proses membaca memaksa otak untuk membayangkan dan membentuk gambaran mental dari cerita atau ide yang dibaca, yang berbeda dari stimulasi visual langsung seperti video. Hal ini mengembangkan kemampuan kreatif dan imajinatif mereka, membuat mereka cenderung lebih inovatif dan berpikir “di luar kotak.”
Membaca membantu seseorang untuk menjadi lebih teliti dan memperhatikan detail kecil. Ketika seseorang membaca teks, mereka harus memperhatikan plot, karakter, dan informasi lainnya agar dapat memahami cerita dengan baik. Kebiasaan ini terbawa dalam kehidupan sehari-hari, membuat mereka lebih cermat dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Membaca dapat menurunkan tingkat stres. Sebuah studi dari University of Sussex menemukan bahwa membaca selama enam menit dapat menurunkan stres hingga 68%. Kebiasaan ini membantu mereka lebih rileks dan mampu mengatasi tekanan dengan lebih baik, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi.
Membaca membutuhkan fokus penuh agar seseorang dapat menangkap alur cerita atau informasi yang disajikan. Hal ini melatih mereka untuk lebih konsentrasi, tidak mudah teralihkan, dan dapat fokus pada satu hal dalam jangka waktu yang lama. Kebiasaan ini sering kali membuat mereka lebih produktif dan efektif dalam menjalani tugas-tugas harian.
Orang yang sering membaca cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik. Mereka tidak mudah termakan oleh informasi atau opini yang disajikan secara langsung, tetapi cenderung mengolah dan menganalisis setiap informasi yang masuk. Ini membuat mereka lebih bijaksana dalam membuat keputusan dan tidak mudah terpengaruh oleh opini yang tidak berdasar.
Membaca sebelum tidur adalah bentuk self-care yang membantu seseorang memiliki waktu berkualitas dengan diri sendiri. Mereka cenderung menghargai waktu tenang yang bisa dinikmati sendiri tanpa gangguan. Ini menunjukkan bahwa mereka nyaman dengan diri sendiri dan memiliki keseimbangan antara kehidupan sosial dan waktu pribadi.
Kesimpulan
Membaca sebelum tidur bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi juga refleksi dari karakteristik tertentu dalam diri seseorang. Mereka yang melakukannya cenderung lebih empatik, kreatif, disiplin, dan memiliki kontrol diri yang baik.
Selain itu, kebiasaan ini juga memberikan efek relaksasi yang membantu mereka menghadapi hari esok dengan lebih segar.Jadi, jika Anda ingin mengembangkan karakter-karakter positif ini, mungkin membaca buku sebelum tidur bisa menjadi kebiasaan yang layak dicoba.(jpc)