Sifat Umum Dimiliki Mereka yang Gemar Mencium Buku Baru Sebelum Mulai Membacanya

- Advertisement -

Mencium aroma buku baru mungkin terdengar seperti kebiasaan aneh bagi sebagian orang. Namun bagi sebagian lainnya, tindakan ini terasa alami dan bahkan menyenangkan.

Aroma khas dari halaman-halaman baru mampu menghadirkan sensasi tersendiri yang menenangkan. Dan rupanya, kebiasaan ini berkaitan erat dengan kepribadian seseorang.

Lebih dari sekadar menyukai buku, orang yang terbiasa menghirup aroma buku baru umumnya memiliki sejumlah sifat unik yang jarang disadari. Karakter-karakter ini membuat mereka terlihat berbeda dalam cara menikmati dunia.

Dilansir dari Geediting pada Selasa (20/5), berikut ini delapan sifat umum yang biasanya dimiliki oleh mereka yang gemar mencium buku baru sebelum mulai membacanya.

Mereka yang senang mencium buku baru tergolong sebagai pencari sensasi atau sensory seeker. Mereka menikmati dunia melalui pengalaman indrawi seperti bau, sentuhan, dan suara.

Bau khas buku baru bukan sekadar wangi kertas dan tinta. Ini adalah bagian dari pengalaman menyeluruh yang menghubungkan emosi dengan indera penciuman.

Tak hanya buku, mereka juga menikmati aroma roti yang baru dipanggang, suara hujan, atau tekstur kain tertentu. Kehidupan terasa lebih bermakna saat dirasakan lewat pancaindra.

Aroma buku sering kali membawa ingatan ke masa lalu. Orang yang suka mencium buku biasanya memiliki hubungan emosional dengan kenangan lama, seperti saat menghabiskan waktu di perpustakaan atau toko buku saat kecil.

Aroma ini mampu memicu rasa hangat dan tenang, seolah membawa kembali ke masa penuh kebahagiaan dan keajaiban literasi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka menghargai pengalaman masa lalu dan menyimpannya dengan penuh makna.

3. Daya Ingat Lebih Kuat Saat Membaca

Mencium aroma buku sebelum membaca ternyata bisa meningkatkan kemampuan mengingat isi bacaan. Hal ini berkaitan dengan cara otak mengaitkan bau dengan memori.

Fenomena ini dikenal sebagai efek memori Proustian, di mana aroma tertentu dapat memicu kenangan dan asosiasi yang kuat. Dengan demikian, mereka cenderung lebih mudah mengingat alur cerita, karakter, hingga kutipan dalam buku.

4. Punya Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

Sebelum membaca, mereka cenderung mengeksplorasi keseluruhan buku. Tidak hanya melihat sampul atau membaca sinopsis, tetapi juga menikmati aroma halaman-halaman barunya.

Sikap ini mencerminkan rasa ingin tahu yang besar dan semangat eksplorasi. Mereka ingin memahami sesuatu secara menyeluruh, tidak hanya dari isinya, tetapi juga dari wujud fisiknya.

5. Menghargai Hal-Hal Kecil dalam Hidup

Mereka yang mencintai aroma buku baru biasanya memiliki kemampuan untuk menghargai detail kecil yang sering terlewatkan. Hal-hal sederhana seperti wangi rumput segar atau suara daun kering bisa memberikan kebahagiaan tersendiri.

Sikap ini menunjukkan kecenderungan untuk hidup dengan penuh kesadaran dan menikmati momen apa adanya. Dalam keseharian, mereka mampu menemukan makna dalam hal-hal yang tampak sepele.

6. Melek Teknologi Meski Pecinta Buku Fisik

Meski gemar menikmati buku cetak, mereka tidak tertutup terhadap kemajuan teknologi. Banyak di antara mereka yang aktif membaca e-book, mengikuti klub buku daring, atau mendengarkan podcast literasi.Mereka melihat dunia literasi sebagai sesuatu yang bisa diakses dari berbagai platform. Cinta terhadap buku fisik tidak menghalangi mereka untuk merangkul teknologi.

7. Memiliki Sifat Sabar

Menikmati aroma buku sebelum membaca menunjukkan bahwa mereka tidak terburu-buru. Mereka memilih untuk menikmati setiap proses, termasuk saat membuka buku baru.Sifat sabar ini juga tampak dalam aspek lain kehidupan. Mereka cenderung telaten, mampu menunggu, dan menghargai proses daripada sekadar mengejar hasil akhir.

8. Terhubung Erat dengan Aktivitas Membaca

Bagi mereka, membaca adalah pengalaman yang menyeluruh, bukan sekadar menyerap informasi. Setiap elemen fisik buku—aroma, tekstur, hingga suara halaman yang dibalik—mempunyai nilai tersendiri.

Hubungan emosional yang mendalam dengan kegiatan membaca mencerminkan keterlibatan penuh dalam dunia literasi. Buku bukan hanya media, melainkan ruang yang membawa mereka masuk ke semesta cerita yang hidup.

Mencium buku sebelum membacanya memang terlihat sederhana, tetapi kebiasaan ini menyimpan makna yang lebih dalam. Tindakan tersebut mencerminkan cara seseorang menikmati hidup dengan perlahan dan penuh kesadaran.

Kebiasaan ini pun bisa menjadi pengingat bahwa kepribadian manusia bisa tercermin dari hal-hal kecil. Termasuk dari bagaimana seseorang menyambut kehadiran buku baru dalam hidupnya.(jpc)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments