Kalteng Lepas 5 Orangutan ke Alam Liar, Gubernur Dorong Konservasi Berkelanjutan

- Advertisement -

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Komitmen Kalimantan Tengah dalam menjaga kelestarian lingkungan kembali dibuktikan. Sebanyak lima orangutan dilepasliarkan ke alam liar oleh Yayasan BOS di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, sebagai bagian dari konservasi satwa langka dan upaya pemulihan ekosistem.

Gubernur Kalimantan Tengah menegaskan bahwa provinsinya memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, dengan luas mencapai 15,3 juta hektare. Sekitar 11,9 juta hektare di antaranya merupakan kawasan hutan, terdiri dari Hutan Produksi seluas 8,95 juta hektare, Hutan Lindung 1,35 juta hektare, serta Hutan Konservasi 1,62 juta hektare.

“Wilayah kawasan hutan tersebut memiliki peran penting sebagai penyangga kehidupan, pengatur tata air dan sumber keanekaragaman hayati, yang sangat potensial untuk mendukung pembangunan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas peran Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) yang konsisten dalam pelestarian satwa liar, khususnya orangutan di wilayah Kalimantan Tengah.

“Yayasan BOS telah beberapa kali melakukan pelepasliaran orang utan, dan kali ini akan melakukan pelepasliaran yang ke-45 untuk orang utan Kalimantan Tengah, dengan jumlah lima ekor di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya,” jelasnya.

Pelepasliaran ini, menurutnya, tidak hanya soal mengembalikan satwa ke habitat aslinya, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga warisan hayati daerah.

“Kami mendukung penuh upaya konservasi ini dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam demi masa depan yang berkelanjutan,” tegasnya.

Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penanaman pohon untuk menambah tutupan lahan, serta penebaran benih ikan lokal sebagai langkah pemulihan sumber daya hayati perairan di kawasan Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah.

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi berkah dan bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” tukasnya.

Plt Sekretaris Daerah Kalteng, Leonard S Ampung, menjelaskan bahwa pelepasliaran orangutan merupakan tahap akhir dari proses rehabilitasi panjang yang dilakukan Yayasan BOS. Tujuannya agar satwa tersebut bisa kembali hidup secara mandiri di alam.

“Sementara, penanaman pohon dilakukan pada area-area terbuka di dalam dan sekitar Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah, yang rencananya sebanyak 500 batang jenis tanaman hutan, seperti belangeran dan jenis penghasil buah (sawo, kelengkeng, petai, jengkol), sebagai tahap awal pencanangan penanaman satu juta bibit pohon se-Kalimantan Tengah. Sedangkan restocking atau pelepasliaran benih ikan ke perairan alam, dilakukan di wilayah perairan Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah sebagai bagian dari wilayah perairan Danau Tahai sebanyak 100.000 ekor ikan betok (bapuyu) dan 1.250 ekor ikan kalui (gurame),” bebernya.

Kegiatan ini turut dihadiri unsur Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah lingkup Provinsi Kalteng, Ketua Pembina Yayasan BOS Willie Smith, Ketua Yayasan BOS Jamartin Sihite beserta jajaran, serta Camat, Lurah dan Kelompok Nelayan Simpei Karuhei. (mmckalteng)

Dukung Konservasi Satwa dan Ekosistem, Gubernur Kalteng Pimpin Pelepasliaran Orangutan dan Penanaman Pohon

- Advertisement -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments