Polres Katingan Kumpulkan Ulama Ajak Rekonsiliasi Pascapemilu

- Advertisement -

KASONGAN – Ajakan aksi people power yang sengaja digerakan sejumlah
pihak menjelang pengumuman hasil pemilu 2019 mendapat perhatian sejumlah pihak.
Termasuk tokoh agama Islam dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Katingan.
Tokoh agama dan MUI Katingan pun menolak wacana people power itu.

Ketua MUI Kabupaten Katingan H
Ahmad Mahjumi mengatakan, people power ini berpotensi merusak persatuan dan
kesatuan bangsa. Para ulama maupun tokoh agama di Tanah Air agar tidak
terpancing terhadap ajakan yang bisa mengancam keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan Pancasila.

“Mari kita jaga kerukunan demi
keutuhan NKRI dan yang berlandaskan Pancasila,” kata Ahmad Mahjumi pada Multaqo
Ulama yang digelar Polres Katingan, Kamis sore (16/5).

Di tempat yang sama, Ketua PCNU
Kabupaten Katingan H Noor Ifansyah secara tegas mengharamkan bagi kaum nahdiyin
atau warga NU berangkat mengikuti pengerahan massa atau people power. “Saya
haramkan umat NU ikut berangkat atau pengerahan massa  people power. Karena tidak menyelesaikan
masalah. Malahan menambah masalah,” tegas Noor Ifansyah.

Kapolres Katingan AKBP E Dharma B
Ginting menjelaskan, kegiatan Kamis sore (16/5) itu untuk  mengumpulkan para ulama dan tokoh agama Islam,
sebagai rekonsiliasi pasca tahapan pungut suara pemilu 2019. Juga untuk
mengajak seluruh masyarakat Katingan saling menjaga ketertiban dan kenyamanan,
terlebih pada bulan suci Ramadan 1440 Hijriah.

“Mari kita percayakan hasil
pemilu 2019 kepada petugas penyelenggara pemilu atau KPU. Bila ada yang tidak
puas dan masih ada hal yang kurang ataupun menemukan kecurangan, hendaknya
menyelesaikan permasalahan sesuai aturan yang berlaku,” pinta kapolres. (eri/ens/ctk/nto)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments