Konten dari halaman ini Menikmati Jajanan Sambil Curhat - Prokalteng

Menikmati Jajanan Sambil Curhat

- Advertisement -

SURABAYA-Kafe menjadi
tempat bersantai untuk menikmati waktu luang atau hanya sekadar mengobrol
bersama teman. Begitu pula dengan Candy Cure Maid Café. Tapi, ada satu hal yang
paling menjadi daya tarik dari kafe di Ciputra World Surabaya (CWS). Tentu saja
adalah para pelayannya.

Pelayan kafe ini
mengenakan kostum ala french maid, yang dilengkapi dengan stoking, petticoat,
apron dan hiasan kepala. Para perempuan yang menjadi maid juga memainkan
karakter atau cosplay anime tertentu. Sedangkan para tamu kafe dianggap sebagai
mister dan master atau mistress-nya.

Salah satu maid, Naomi
Hasegawa menuturkan, komunitas Maid Cafe memang identik dengan pelayanan untuk
kafe ala Jepang. Mereka juga kerap kali berpenampilan bak cosplay. “Konsep
Candy Cure Maid Cafe memang mengadaptasi maid cafe di Jepang. Kafe dimana
pelayan-pelayannya pakai baju maid. Berbeda dengan cowok, namanya butler
cafe,” terangnya, Jumat (27/9). 

Menurutnya, kemiripan
Candy Cure Maid Cafe di Surabaya sudah mencapai 90 persen dengan yang di
Jepang. Mulai dari adanya mantra-mantra juga yang ada di Jepang, ada juga
karakter maid yang berbeda-beda hingga foto bersama dan jingle. “Mantra
ini untuk seru-seruan. Misalnya saat makanan datang, sebelum dimakan akan
diberi mantra dulu bersama-sama, mantranya oishi kunare, candy candy cure.
Tujuannya supaya lebih ceria dan semangat,” jelasnya. 

Namun demikian, Naomi
mengungkapkan bahwa terdapat salah satu servis yang menjadi favorit master atau
customer. Yaitu adalah friendly talk. “Biasanya mereka curhatnya. Bisa apa
saja, misal stres dengan masalah di rumah, di kantor, rata-rata tentang
kesibukannya. Kalau cinta jarang. Ngomongin hobi yang sama, anime manga,
cosplayer, game,” ungkapnya. Naomi sendiri menyebutkan bahwa dirinya pribadi
memang suka mendengarkan cerita orang.

Di sisi lain, Naomi mengakui, tidak menutup
kemungkinan adanya perilaku kurang sopan dari master. Menurutnya, hal yang
sudah dianggap tidak sopan adalah kalau sudah bertanya-tanya tentang privasi.
Namun demikian, pihaknya tidak segan untuk memberi peringatan dengan teguran.
“Paling parahnya ya nanti bisa dikeluarkan dari kafe,”
jelasnya.  (cin/jek/JPR)

- Advertisement -
Artikel sebelumnya
Artikel Selanjutnya
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments