Giovanni Vergio, 29, diumumkan sebagai pemenang MasterChef Indonesia season 10 (MCI 10) beberapa waktu lalu. Kini, hari-hari Gio –sapaan akrabnya– disibukkan dengan membuat konten memasak dan hadir di acara off-air, kegiatan yang dilakukan untuk semakin mengenalkan dirinya kepada publik.
Jawa Pos (grup prokalteng.co) berkesempatan ngobrol dengan suami Miss Indonesia 2016 Natasha Mannuela Halim itu di kantor manajemennya, Star Media Nusantara, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (13/4) siang.
—
BISA dibilang, keluarga dan rumah adalah awal mula tumbuhnya minat Gio pada kuliner dan memasak. Sejak kecil, alumnus program studi Ekonomi Bisnis Universitas Prasetiya Mulya itu mengaku senang masuk dapur. Nasi dengan lelehan keju adalah masakan pertamanya.
’’Ada perasaan senang kalau bisa bikin masakan enak,’’ ujar Gio, yang pada 2018 mengambil sertifikasi seni kuliner di William Angliss Institute, Melbourne, Australia, selama 1,5 tahun.
Tak hanya dengan pendidikan formal, Gio juga rajin belajar memasak dari kanal YouTube. Masakan apa pun dipelajarinya. Mulai dari Western, pasta, Asia, Indonesia, hingga makanan penutup. Tak heran, Gio sanggup membuat berbagai jenis hidangan saat mengikuti MCI 10.
Saat bersama keluarga pun, Gio bisa dibilang adalah family chef. Yakni, satu-satunya orang di keluarganya yang bisa memasak. ’’Kalau ada acara ulang tahun atau Natal, saya sering masak. Biasanya steik atau pasta,’’ ucap Gio, yang sempat bekerja sebagai juru masak di warung olahan mi instan ketika menuntut ilmu kuliner di Melbourne.
Meski punya sertifikasi, sering memasak, dan punya bisnis kuliner This Guy Cooks, Gio awalnya ragu saat hendak mengikuti MCI. Sebab, dia menilai kompetisi itu berisi orang-orang yang lebih jago darinya dalam hal memasak dan kuliner. Ada yang sudah berbisnis lebih lama, ada juga yang sudah cukup senior sebagai chef.
Namun, sang istri percaya pada kemampuan Gio. Aca –sapaan akrab Natasha– bisa melihat potensi dari pria yang menikahinya pada 2021 itu. ’’Aca bilang, ’Gi, kamu kayaknya bisa deh, ikut aja MCI 10’. Padahal, gue sebelumnya kayak ragu gitu mau ikut,’’ kata Gio, yang sering memasakkan makan malam untuk Aca saat mereka di rumah.
Berbekal ilmu, pengalaman, dan motivasi dari sang istri, Gio akhirnya ikut MCI 10, kompetisi memasak pertamanya dalam hidup. Ketika berada di kompetisi, kakak aktris-penyanyi Clairine Clay itu sempat gentar. Sebab, kompetitornya persis seperti yang dia bayangkan. Yakni, orang-orang yang lebih berpengalaman darinya soal kuliner.
Di tengah kegentarannya, Gio sempat curhat ke Aca. Yakni, saat dia dan peserta lain diberi kesempatan menggunakan ponsel. Tiap kali Gio menceritakan kegentarannya, Aca selalu memberinya semangat agar melaju terus. ’’Jujur aja, gue nggak nyangka bisa menang,’’ ungkap Gio, yang bersyukur punya istri suportif.
Dukungan Aca tak hanya berhenti di motivasi. Runner-up 2 Miss World 2016 itu juga membantu Gio merencanakan menu hidangan yang akan dibuat saat kompetisi. Terutama menu dessert. ’’Aca itu suka baking, bikin kue. Sedangkan gue merasa bikin kue dan dessert itu sulit karena takaran dan flavor-nya harus pas,’’ papar Gio.
Segala masukan dan diskusi dengan Aca lantas dikumpulkan Gio. Aca pun menyarankan Gio untuk menyediakan buku catatan resep dan menu hasil perbincangan singkat mereka di ponsel selama karantina MCI 10. Buku itulah salah satu ’’senjata’’ Gio ketika berkompetisi, selain berbagai buku resep yang dibawanya selama karantina.
Dengan semua pengalaman dan dukungan Aca, Gio punya bekal banyak untuk menang. Dia sudah tahu cara memasak cepat, punya ilmu dari hasil belajar di Melbourne, dan referensi menu dari buku resep maupun diskusi dengan Aca. ’’Kalau ditanya apa yang bikin menang, menurut gue sih karena gue udah banyakin riset soal cara mengolah bahan,’’ tambah Gio. (c18/len/jpc)