PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pentol menjadi makanan yang kerap dinikmati oleh masyarakat luas, lantaran rasanya yang nendang di lidah. Apalagi jajanan yang satu ini cocok dengan semua kondisi cuaca. Bentuknya yang bulat dengan varian rasa umumnya terbuat dari daging sapi maupun daging ayam, serta dapat dicampur dengan berbagai kuliner lainnya.
Pentol kerap kali diisukan terkait mengandung boraks atau formalin. Namun, sebenarnya tak sulit mengidentifikasinya dua kimia berbahaya ini. Pentol yang mengandung boraks atau formalin teksturnya cenderung kenyal ketika digigit. Warnanya lebih putih, aromanya kurang alami, memantul jika dijatuhkan, tidak lengket, dan lalat enggan untuk hinggap.
Baca Juga: BBPOM Ungkap Bahaya Boraks Jika Dikonsumsi
“Sedangkan, bakso asli daging sapi atau daging ayam akan terasa garing ketika digigit. Perlu diketahui, boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan. Sedangkan, formalin digunakan untuk membasmi sebagian bakteri sehingga sebagai bahan pengawet. Dua kimia ini sering disalahgunakan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab,” ucap Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Palangka Raya, Safriansyah, Rabu (10/5/2023).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul mengutarakan bahwa bahaya bagi tubuh jika mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dan formalin yaitu dapat merusak fungsi hati, ginjal, bahkan memicu kanker.
“Boraks dan formalin adalah zat kimia yang berbahaya, yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan bila tertelan atau terhirup. Meski begitu, dalam penerapan boraks misalnya kerap ditambahkan ke dalam makanan, oleh sebagian produsen makanan. Padahal penggunaannya sudah dilarang di Indonesia,”tandasnya. (pri/rin)