PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemilik Rumah Produksi Berkat Uhat Kayu yang merupakan binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Heni Wijiastuti (56) mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Kode QR Standar Indonesia atau biasa disebut QRIS sebagai alat transaksi pembayaran.
“QRIS sangat membantu sekali dan memudahkan bertransaksi. Kalau di even besar penggunaan QRIS memang mayoritas harus makai QRIS sekarang ini, penggunaan secara kontan. Dengan adanya QRIS lebih aman karena hasil penjualan kami masuk ke rekening kami,” ujar Heni Wijiastuti di Rumah Produksi miliknya Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kamis (18/5).
Berkat Uhat Kayu merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang bergerak di produk herbal, makan, dan minuman.
Berbagai produk herbal dari Berkat Uhat Kayu yakni Teh Bajakah, Teh Bawang Dayak, dan 11 varian rajangan. Selain itu, Berkat Uhat Kayu Makanan dan Minuman juga dijual yakni Jahe Instan, Jahe Telang Instan, Manisan Jahe, dan Kopi Pangkoh (Kopang). Kemudian produk dari pakis atau kelakai juga dijual. Yakni kripik kelakai, stik kelakai, akar pinang kelakai, risoles kelakai, dan es kopyor kelakai.
“Karena saya pernah di Jakarta uang saya simpan di tas ternyata dicuri orang. Di situ ada uang teman dan uang saya kalau uang teman hampir Rp 5 juta dari hasil penjualannya punya teman yang kebetulan saya handel, kemudian punya saya malam itu hampir Rp 2 jutaan. Untuk harga di Rp 7 juta sampai 8 jutaan besar sekali bagi saya,” ungkapnya.
Menurut Heni, dengan adanya QRIS ini terasa mudah. Jika dulunya ia pulang pada saat setelah berjualan di pameran pergi buru-buru ke ATM untuk menyimpan uang hasil penjualan. Kini, para pembeli tinggal menscan dengan QRIS, uang tersebut masuk ke nomor rekening miliknya.
“Transaksi paling besar Rp 1 juta, Rp 1,5 juta dalam penjualan masih, jadi aman. masalahnya langsung masuk ke rekening. Sehingga transaksinya aman dan QRIS sangat membantu,” tandasnya. (pri/hfz)