Kasus Bullying di Sekolah Unggulan Palangkaraya Berujung Damai

- Advertisement -

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO– Kasus bullying yang sempat mencuat kepermukaan pada salah satu sekolah unggulan di Kota Palangkaraya beberapa waktu lalu berujung damai. Masing-masing pihak sudah sepakat memilih jalan damai secara kekeluargaan. Untuk tidak melanjutkan kasus tersebut pada Kamis (8/6) lalu.

Kasus yang sempat berjalan hingga diproses di Kepolisian Resot Kota (Polresta) Palangkaraya melalui Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) itu dipastikan tidak akan berlanjut. Karena masing-masing saling memahami dan mengakui kesalahan serta kekhilafannya, hingga sepakat untuk berdamai.

Baca Juga: Kirab Pemilu, Tanda Pesta Demokrasi Semakin Dekat

Proses perdamaian terjadi setelah pihak sekolah mengundang orang tua korban,  Umi Kalsum untuk membahas terkait permohonan kepindahan ke sekolah yang baru. Pada pertemuan yang dihadiri UPTD PPA Kota Palangkaraya dan perwakilan Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya itu kepala sekolah, guru dan orang tua korban saling bermaafkan.

Guru dan Orang Tua Saling Memaafkan

“Kami mohon kerelaan Ibu (Umi Kalsum, red) terhadap apa yang sudah terjadi dan mungkin bukan sebagai sebuah kesengajaan tapi untuk itu kami akui sebagai khilafan. Kami mohon maaf,” kata Kepala Sekolah SDN Percobaan Mulyati SPd MM sekaligus mewakili anak-anak pelaku dan orang tua serta guru-guru.

“Sudah sejak awal kami memaafkan kejadian yang dialami anak kami. Apalagi terhadap anak-anak lain serta Ibu Suryani (wali kelas, red). Biarlah ini menjadi pembelajar bagi kita semua. Bagi saya ini pendewasaan berpikir dalam mendidik anak. Demikian juga harapan saya terhadap pihak sekolah, guru-guru dan orang tua lainnya,” kata Umi Kalsum.

Pihak UPTD PPA Kota Palangkaraya yang menyaksikan langsung pertemuan itu mengaku senang. Karena pelaporan terkait bullying sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Namun demikian mereka berharap masing-masing keluarga baik anak korban maupun para pelaku dilakukan pembinaan pada masing-masing keluarga.

“Semoga tak ada kejadian-kejadian lain. Karena kalau dibiarkan terjadi maka akan terjadi peristiwa yang menimpa anak-anak itu bisa tanam dibawah alam sadar mereka. Sehingga korban bisa jadi pelaku. sebaiknya kita hindari sejak dini, keluarga dan sekolah mengawasi anak-anak apalagi pada jam-jam sekolah,” tambahnya.

Sementara itu, Josman Siregar selaku paman korban berharap, meskipun kejadian yang dialami dan dilakukan oleh anak-anak yang disebut bullying itu berujung damai, namun ia tetap ber harap hal ini menjadi perhatian bersama.

“Anak-anak ini aset bangsa. Mereka harus merdeka dalam segala hal. Kita semua bertanggungjawab, supaya jangan sampai terjadi lagi,” tegasnya.

Seperti diketahui bahwa kasus bullying ini sempat menjadi perhatian walikota Palangkaraya, Fairid Nafarin serta sejumlah kalangan itu karena disebut-sebut terjadi pada salah satu sekolah unggulan dan percontohan. Apalagi diduga setidaknya ada tiga kali dialaminya. “Puji Tuhan… Alhamdulillah semua bisa saling memaafkan,” timpal Heronika Rahan SH, MH, Kuasa Hukum Umi Kalsum. (pri/hfz)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments