Kalteng Terima Bantuan Ribuan Unit Peralatan Penanganan Karhutla

- Advertisement -

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo menerima secara simbolis bantuan peralatan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat.

Bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto di halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (16/6) itu, rencananya akan didistribusikan kembali ke pemerintah kota dan kabupaten se Kalteng.

Bantuan peralatan yang diterima oleh wagub itu,  berupa alat suntik gambut sebanyak 27 unit, flexibel tank 27 unit, pompa jinjing 81 unit, nozzle 135 unit dan selang ukuran 1,5 inchi sebanyak 1.350 unit.  Penyerahan bantuan dilakukan pada saat kegiatan Apel Gelar Pasukan dan Sarana Prasarana Karhutla tahun 2023, di halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (16/6).

Dalam amanatnya, Letjen TNI Suharyanto menyampaikan beberapa hal untuk menjadi perhatian serius bagi semua lapisan masyarakat di Kalteng. Diantara menyikapi kondisi cuaca tahun 2023 yang berbeda dengan kondisi tiga tahun sebelumnya. Sebab BMKG sudah memberikan prediksi bahwa pada tahun 2023 ini, akan mengalami musim kemarau yang lebih panjang daripada tahun-tahun sebelumnya. Tak terkecuali untuk daerah di Kalteng ini.

“Meskipun kita lihat relatif masih turun hujan, tetapi yakinlah pada minggu-minggu yang akan datang, berdasarkan prediksi BMKG cuaca akan lebih banyak kemaraunya dibandingkan tahun 2022, 2021 dan 2020,” tutur Letjen TNI Suharyanto.

Lebih lanjut terkait adanya karhutla, Suharyanto menyebut bahwa Provinsi Kalteng termasuk enam provinsi prioritas yang menjadi pusat perhatian bangsa. Selain Kalteng, disebutkan ada Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau dan Sumatera Selatan.

“Siklus tiga tahunan terkait karhutla jatuhnya di tahun 2023,” ujarnya.

Waspada Sikapi Karhutla 

Dalam kesempatan ini, dirinya mengajak seluruh stakeholders untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Agar kejadian yang pernah terjadi di tahun 2015 dan 2019 tidak terjadi lagi.

Terbukti sampai hari ini, menurutnya BNPB mencatat sudah lebih dari 1.037 titik api muncul di kabupaten-kabupaten yang beberapa bulan lalu mengalami banjir. Seperti halnya Kotawaringin, Katingan dan Pulang Pisau.

“Ini tandanya perubahan cuaca sangat cepat. Beberapa bulan yang lalu, kita berhadapan dengan banjir, bulan-bulan depan kita berhadapan dengan kebakaran hutan dan lahan,” tambahnya.

Mengingat bencana karhutla bukan kali ini saja dihadapi, dia mengharapkan kepada seluruh stakeholder bersama-sama menyatukan pikiran. Selain itu, menyatukan tindakan, kegiatan, dan bersatu padu bekerja sama mengendalikan karhutla.

“Kita utamakan pencegahan sebelum api besar. Karena kalau api sudah besar, meskipun BNPB bantu dengan helikopter misalnya, tapi kalau sudah terlanjur besar maka akan berat,” tekannya.(hfz/hnd)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments