PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO– Virus rabies akan menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan dapat menimbulkan dampak sangat fatal, jika tertular. Gejala awal yang bersifat ringan dan sering ditimbulkan adalah demam dan nyeri di sekitar area gigitan hewan. Gejala berat yang dialami antara lain halusinasi, mudah cemas, dan sering mengeluarkan air liur berlebihan (hipersaliva), bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Hal ini seperti diutarakan Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan atau Puskeswan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangkaraya, drh Eko Hari Yuwono. Â Dikatakannya bahwa virus rabies tidak hanya bisa ditularkan dari gigitan hewan anjing atau kucing saja, akan tetapi bisa dari hewan kera ataupun monyet.
“Agar terhindar dari rabies, saya menganjurkan masyarakat untuk sering membersihkan kandang hewan peliharaan. Kemudian, melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan,”ucapnya, Selasa (20/6/2023) malam.
Eko menjelaskan virus rabies bersarang pada air liur hewan yang telah terinfeksi. Hewan yang telah terinfeksi dapat menyebarkan virus dengan menggigit hewan lain atau manusia. Bahkan akan sangat rentan virus rabies pada kera liar yang tidak pernah diberikan vaksin.
Menurutnya, untuk kera peliharaan apabila terkena rabies dapat dikenali dari gejala yang timbul. Misalnya, perubahan perilaku hewan yang tidak mengenal pemiliknya. Tidak menuruti perintah pemiliknya, mudah terkejut. Kemudian mudah berontak, takut pada cahaya atau sinar dan juga gelisah. Apabila dibiarkan berlarut-larut, maka hewan tersebut lambat laun akan mati.
“Perlu diketahui, bahwa penyebaran virus rabies dari hewan ke manusia hanya dapat terjadi melalui gigitan atau liur hewan yang mengenai luka terbuka. Semakin dalam gigitan, maka semakin berbahaya resiko yang ditimbulkan,”bebernya.(rin/hnd)