Konten dari halaman ini Presiden Macron Minta Ketertiban Dipulihkan

Presiden Macron Minta Ketertiban Dipulihkan di Tengah Kerusuhan Besar Prancis

- Advertisement -

PROKALTENG.COPresiden Emmanuel Macron mendesak pemerintah untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan guna memulihkan ketertiban di Prancis. Kerusuhan besar melanda selama lima hari berturut-turut, yang dipicu pembunuhan seorang remaja oleh polisi.

Menurut laporan BFMTV seperti dilansir dari Antara, pada Minggu (2/7), Macron mengadakan pertemuan di Istana Elysee yang dihadiri Perdana Menteri Elisabeth Borne, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin, dan beberapa menteri lain. Mereka membahas solusi mengatasi situasi yang sedang berlangsung di negara tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, dia meminta para menteri untuk terus melakukan segala daya untuk memulihkan ketertiban dan menjamin kembalinya ketenangan. Emmanuel Macron juga menekankan pentingnya meluncurkan penyelidikan secara menyeluruh untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang situasi yang sedang berlangsung.

Macron akan bertemu dengan Presiden Majelis Nasional Prancis Yael Braun-Pivet dan Presiden Senat Gerard Larcher pada Senin (3/7), dilanjutkan dengan pertemuan dengan 220 wali kota yang terdampak protes di Istana Elysee pada Selasa (4/7).

Sementara itu, otoritas penegak hukum mengerahkan kendaraan berlapis baja di pusat Kota Marseille untuk mengantisipasi kemungkinan protes baru. Unit polisi khusus juga bertugas di Lyon menyusul protes malam yang menegangkan di kota itu.

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan sekelompok aktivis sayap kanan berbaris melalui jalan-jalan Lyon. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti Prancis milik Prancis.

Protes nasional atas pembunuhan Nahel M, seorang remaja berusia 17 tahun keturunan Aljazair, terus mengguncang Prancis. Hingga malam kelima protes, sebanyak 577 kendaraan dan 74 bangunan dibakar dan 871 kebakaran tercatat di jalan-jalan dan ruang publik lainnya. Ini berdasar data Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Nahel ditembak dari jarak dekat oleh seorang petugas polisi pekan lalu ketika pemeriksaan lalu lintas di Nanterre, pinggiran Paris, setelah dia mengabaikan perintah untuk berhenti.

(latu ratri mubyarsah/jpc/hnd)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments