Konten dari halaman ini Gubernur Kalteng Buka Aduan Soal PPDB

Masyarakat Adukan Masalah Zonasi Hingga Seragam

Gubernur Kalteng Buka Aduan Soal PPDB

- Advertisement -

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran buka aduan masyarakat yang berkaitan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui status akun facebook pribadinya. Status tersebut diposting sejak Senin (10/7).

“Bagi masyarakat Kalimantan Tengah, untuk PPDB Tahun 2023 tingkat SMA sederajat bebas pungutan. Tidak ada pembenaran terkait praktik pungutan tersebut. Apabila terjadi pungutan silakan lapor ataupun bisa mencantumkan pada kolom komentar,” tulis Gubernur Klteng, Sugianto Sabran dalam statusnya.

Merespon pembukaan aduan masyarakat. Banyak yang mengadu melalui komentar di status Sugianto Sabran tersebut. Hingga Selasa (11/7) sudah lebih dari 200 an komentar dari masyarakat.

Salah satunya dari akun Facebook Nurhayati Yati. Komentar yang ditulisnya berkaitan dengan sistem zonasi. Ia mengeluhkan berkaitan dengan sistem zonasi.

“Tolong pak diperbaiki lagi sistem zonasi tingkat SMA di Sampit. Kami yang rumahnya jarak 2 km tidak bisa masuk di dua sekolah yang berzonasi dekat kami. Terus kalo anak kami tidak bisa ke sekolah itu kemana lagi anak kami sekolah. Sedangkan sekolah itulah yang terdekat untuk kami. Kalo bisa di cek kebenaran KK mereka tinggal betul apa tidak sekarang banyak memanipulasi KK yang jauh tiba-tiba jadi dekat,” tulisnya.

Akun facebook lainnya, Rahmawati Azzahra menyampaikan keluhan ibu-ibu yang mengeluhkan mahalnya daftar ulang. Dari beli baju seragam, tas, sepatu kelengkapan sekolah.

“Izin menyampaikan keluhan emak-emak pak. Semua biaya sekolah gratis tapi yang mahal daftar ulang yakni beli baju seragam,tas,sepatu kelengkapan sekolahnya pak. Banyak kawan-kawan yang mengeluh. Mudahan kedepan selain gratis biaya SPP kelengkapan sekolah yakni baju seragam,sepatu, buku dan lain lain bisa ditanggung pemprov atau pemkab,” bebernya.

“PPDB di Palangkaraya khususnya negeri. Banyak diselewengkan oknum-oknum. Contohnya zona yang 1 kilometer aja tidak diterima. Ujung-ujungnya minta duit, main belakang agar bisa masuk SMP atau SMA Negeri,” tulis akun facebook lainnya Harun Widodo.

Di berbagai kesempatan, Sugianto Sabran memberikan komentar atas berbagai respon masyarakat. Ia mengajak kepada masyarakat Kalteng untuk memberantas pungli.

“Saya mengajak kita semua untuk memberantas pungli. Baik yang tanggung jawab Provinsi atau pun Kabupaten. Untuk masalah baju seragam itu cukup wali murid yang membeli. Doakan APBD kita naik. Insya Allah baju seragam bisa ditanggung oleh Pemda Provinsi atau Kabupaten,” bebernya.

“Silahkan berikan kami saran dan masukkan. Bismillah Insya Allah saya segera mengundang Kepala sekolah se- Kalteng,” tandasnya. (hfz/ind)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments