Konten dari halaman ini Pembakaran Alquran Picu Kebencian dan Pengucilan - Prokalteng

Pembakaran Alquran Picu Kebencian dan Pengucilan

- Advertisement -

PROKALTENG.CO – Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan dalam sesi diskusi dengan Dewan Hak Asasi Manusia PBB menegaskan perlunya konsolidasi dalam menolak kebencian pada Selasa (11/7). Ini menyusul  pembakaran Alquran di Swedia beberapa waktu yang lalu.

“Pemerintah kerajaan menegaskan perlunya konsolidasi nilai-nilai dialog, toleransi dan saling menghormati serta menolak segala sesuatu yang mengarah pada kebencian dan ekstremisme,” ucap Faisal seperti dikutip dari Arab News, Rabu (12/7).

BACA JUGA: Lakukan Tiap Hari, Berikut 7 Langkah Cantik Alami

Kerajaan Saudi bahkan mengutuk keras aksi pembakaran Alquran yang terjadi di Swedia, sebab hal itu telah bertentangan dengan nilai-nilai toleransi.

“Pemerintah kerajaan mengutuk keras pembakaran salinan Alquran oleh para ekstremis. Serta menegaskan bahwa tindakan tercela ini tidak dapat diterima dengan alasan apa pun. Mereka secara langsung sudah bertentangan dengan upaya internasional untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi dan ekstremisme,” katanya.

Faisal berpendapat, kecaman internasional atas kasus ini adalah sebuah bukti bahwa organisasi internasional perlu bertindak untuk menghentikan peristiwa yang terjadi.

Ia mengatakan, Arab Saudi berharap dapat mengadopsi rancangan tentang memerangi kebencian agama. Berisi hasutan diskriminasi, permusuhan atau kekerasan melalui sebuah konsensus.

Dalam kesempatan itu, Faisal turut mengucapkan selamat kepada Duta Besar Republik Ceko yang telah terpilih sebagai presiden Dewan Hak Asasi Manusia. Berharap mereka dapat sukses dalam mengemban tugas serta tanggungjawabnya.

Diketahui, sebelumnya Salwan Momika, 37, seorang pengungsi dari Irak membakar Alquran di depan Masjid di Stockholm, Swedia pada perayaan hari Idul Adha.

Akibat pembakaran ini, OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) telah mengumumkan pertemuan komite di Jeddah untuk membahas konsekuensi dari aksi tersebut.

Dalam pidato penutupnya, Faisal meminta kebebasan berekspresi digunakan dengan penuh rasa hormat. Bermoral dan tidak digunakan untuk menyebarkan kebencian yang dapat mengakibatkan konflik budaya. (pri/jawapos.com)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments