PROKALTENG.CO– Oskar Yaikaci Davala, salah satu pendaki Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) Kapakata Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta tewas. Pemuda 21 tahun itu diduga terjatuh saat menuruni Bukit Baturaya, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Ahad (16/7).
Kasi Humas Polres Tanbu, Iptu Jonser Sinaga mengatakan Oscar adalah warga Desa Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Jonser menceritakan, Sabtu (15/7) sekira 17.00 Wita, posko Jogja menerima laporan dari Oscar dan rekannya, Wagiman Hadi Wijaya (23), bahwa mereka sudah sampai puncak Baturaya. “Mereka melapor akan bermalam di atas Bukit Baturaya,” kata Jonser kepada wartawan, Senin (17/6).
Kemudian, Ahad (16/7) sekitar pukul 10.46 Wita, mereka kembali melapor ke posko Jogja akan turun dengan cara repling atau turun menggunakan tali kernmantle. “Mereka juga melapor akan beristirahat di pitch 1 ke posko Jogja sekira 13.45 Wita. Pitch 1 itu ketinggiannya sekitar 10–15 meter,” jelasnya.
Delapan menit berselang atau sekitar pukul 13.53 Wita, posko Jogja mendapat kabar bahwa Oskar terjatuh dari pitch 1. Polsek Mantewe yang mendapat informasi musibah tersebut pukul 14.00 Wita dari posko Jogja, segera berkoordinasi dengan tim evakuasi Kecamatan Mantewe.
“Tim kemudian menuju lokasi untuk mengevakuasi korban. Saat itu, kondisi korban sudah meninggal. Korban pun dibawa ke Puskesmas Mantewe untuk visum,” paparnya.
Dari hasil pemeriksaan, kata Jonser, ditemukan bengkak dan luka lecet di pelipis kepala bagian kiri. Itu diduga akibat korban terbentur benda tumpul. Darah juga keluar dari telinga kanan dan kiri, yang diduga karena benturan kepala korban. “Pasca kecelakaan, semua kegiatan Mapala dihentikan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” bebernya.
Sementara itu, pihak keluarga Oskar membuat surat pernyataan menolak dilakukan otopsi dan meminta korban segera dipulangkan ke rumah duka di Jawa Tengah. “Dari hasil pemeriksaan itu, diduga korban meninggal karena terjatuh dari ketinggian,” tuntasnya. (dza/oza/jpg/hnd)