Konten dari halaman ini Dilanda Kabut Asap, Penerbangan di Kalsel Belum Terganggu

Dilanda Kabut Asap, Penerbangan di Kalsel Belum Terganggu

- Advertisement -

PROKALTENG.CO-Sejak Rabu (26/7), aktivitas warga Landasan Ulin dan Liang Anggang, Kota Banjarbaru mulai terganggu dengan tebalnya kabut asap. Penuturan warga sekitar, kabut mulai turun sejak pukul 01.00 Wita dini hari.

Saking tebalnya, asap putih itu sudah mengurangi jarak pandang. Tampak sejumlah video yang direkam oleh pengendara yang sedang melintas.

Kabut mulai menghilang menjelang siang. “Sampai jam 08.00 pagi masih ada asapnya,” ungkap Dadan, warga Jalan Sriwijaya, Landasan Ulin Utara, kemarin (28/7).

Kondisi ini sudah berlangsung selama tiga hari terakhir. Paling tebal terjadi pada Kamis (27/7).

“Sekarang sudah mulai berkurang, tidak seperti Kamis pagi kemarin yang sangat tebal. Perkiraan jarak pandang hanya 5-10 meter saja lagi,” ujarnya.

Kabut tebal itu merupakan efek samping dari maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di ibu kota provinsi ini.

“Memang tidak lama kabutnya, tapi bau asapnya itu mengganggu. Pakaian yang dijemur semuanya jadi bau asap,” keluhnya.

Kabut asap itu juga muncul di Bati-Bati, daerah perbatasan Kota Banjarbaru dengan Kabupaten Tanah Laut.

Dikonfirmasi, Camat Liang Anggang, Taufik Purwanto membenarkan kondisi itu. “Sudah dua hari terakhir terjadi karhutla di kawasan perbatasan,” ujarnya.

Pemadaman di lapangan menghadapi kendala sulitnya akses mencapai titik api. “Sudah dibantu helikopter (water bombing), tetapi belum maksimal,” jelasnya.

Soal kabut asap, menurutnya hanya sementara. “Tadi agak siangan sudah mulai menipis,” ujarnya.

Meski demikian, kabut asap tebal itu tak sampai mengganggu penerbangan.

“Penerbangan tetap normal dan aman, asap tidak sampai mengganggu jadwal penerbangan pesawat,” kata kata Stakeholder Relation Manager Bandara Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian.

Setiap Hari Kebakaran Lahan

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Banjarbaru, Zaini Syahranie mengatakan, kabut asap itu muncul akibat setiap hari terjadi kebakaran.
Ia melihat, dalam beberapa pekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah titik api.

“Kurang lebih sudah 82 kejadian, kurang lebih 169 hektare yang terbakar di Banjarbaru,” bebernya.

Paling banyak berada di dua kecamatan, Landasan Ulin dan Liang Anggang. “Di dua kecamatan ini setiap hari selalu ada kebakaran lahan,” tukasnya.

Kabut asap ini bisa memicu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Mengurangi dampaknya, BPBD bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk membagikan masker gratis. “Terutama untuk warga Landasan Ulin Selatan,” sebutnya.

Banjarbaru harus bersiap. Sebab, keadaan bisa saja kian memburuk. “Informasi BMKG, Agustus sampai September adalah puncaknya kemarau,” ujarnya.

Kurangi Keluar Rumah

Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Juhai Triyanti meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. “Kalau pun harus keluar, untuk yang penting-penting saja,” imbaunya.

Ketika terpaksa keluar, Juhai meminta masyarakat mengenakan masker untuk mengurangi risiko. Lalu perbanyak minum air putih.

“Yang Jelas harus pakai masker, kalau ada keluhan segera ke puskesmas. Karena kabut asap bisa menyebabkan iritasi mata dan ISPA,” katanya.

“Petugas kami di Puskesmas Liang Anggang selalu siaga untuk melayani keluhan masyarakat,” janjinya. (zkr/gr/fud/jpg/hnd)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments