Konten dari halaman ini Anies-Muhaimin Berpasangan, Demokrat di Banjarmasin Bersikap

Anies-Muhaimin Berpasangan, Demokrat di Banjarmasin Bersikap Begini

- Advertisement -

PROKALTENG.CO– Di Banjarmasin, seluruh spanduk dan baliho Partai Demokrat yang menampilkan foto Anies Baswedan diturunkan. Ini reaksi kekecewaan kader Demokrat. Pencopotan itu berlangsung sejak Kamis (31/8) sore sampai Jumat kemarin (1/9). Sikap itu diambil Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Banjarmasin. Seusai menerima keterangan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Isinya, terkait penetapan secara sepihak oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh yang memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Anies.

Sekretaris DPC Partai Demokrat Banjarmasin, M Syahreza mengatakan, aksi pencopotan itu merupakan inisiatif kader di daerah.

“Melihat, membaca, dan memantau kondisi yang terjadi, kader yang tergabung dalam grup DPC dan DPD seluruh Indonesia berinisiatif melepas spanduk dan baliho (yang ada foto Anies-nya),” ungkapnya.

“Hingga akhirnya, Kamis (31/8) malam sekitar pukul 20.00 Wita, ada arahan dari majelis tinggi partai terkait penurunan baliho itu,” tambahnya.

Bukan hanya pengurus dan kader partai, instruksi penurunan juga disampaikan kepada para bakal calon legislatif (bacaleg).

Di Banjarmasin, total spanduk dan baliho yang diturunkan berjumlah puluhan buah.

Reza, sapaan akrabnya, menyebut keputusan Surya Paloh dan Anies Baswedan telah mencederai komitmen dan piagam Koalisi Perubahan.

“Kami garis bawahi, Demokrat adalah partai yang memegang teguh komitmennya. Jadi teramat disayangkan komitmen dan kesepahaman atas dasar keadilan serta kesetaraan ini dikhianati dengan keputusan tiba-tiba oleh satu pihak,” cecarnya.

Dia memandang, koalisi semestinya segera mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Diingatkannya, ada bukti selembar surat dengan tulisan tangan Anies yang isinya mengajak AHY menjadi cawapres untuk menemaninya pada Pemilu 2024. Surat itu menyebar dan ramai dibahas di Twitter.

Namun, pada 29 Agustus 2023, muncul keputusan baru yang dibuat tanpa berkoordinasi dengan partai koalisi.

Maka Reza menganggap wajar bila Demokrat merasa dikhianati. Mengingat persiapan “berlayar” hampir selesai.

Lantas, bagaimana kini? Reza dan kawan-kawan masih menunggu arahan dan keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

“Kami pastikan, DPC Partai Demokrat Banjarmasin tegak lurus dan setia kepada keputusan Majelis Tinggi maupun DPP,” tekannya.

“Hari ini, kemungkinan akan ada rapat nasional melalui Zoom,” pungkas Reza.

Demokrat Hengkang

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengutip ayat ke-6 dari Surah Al Insyirah.

“Fainnama’al usri yusro. Ingat, di balik kesulitan ada kemudahan,” ujarnya di Cikeas, Jumat (1/9) malam.

Presiden keenam Indonesia itu mengutip Al-Qur’an untuk menenangkan gejolak di hati kadernya.

“Saya minta, mari tenangkan hati dan pikiran kita. Ini bukan kiamat. Ini bukan akhir perjuangan,” tambah SBY.

Demokrat akhirnya memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan. Demokrat memutuskan mencabut dukungan kepada bacapres Anies Baswedan.

Alasannya, telah terjadi pengingkaran terhadap isi piagam koalisi. Menyusul upaya menyandingkan Gus Imin dengan Anies. (jpg/hnd)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments