PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi tema Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). P5 sendiri menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Kepala SDN 4 Palangkaraya, Hartani, S.Pd.,M.Pd mengatakan P5 adalah upaya untuk mewujudkan pelajar pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Seperti beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
BACA JUGA: Wali Kota Tegaskan, PAUD hingga SMP Jangan Urusi Seragam Sekolah
“Untuk anak didik baru, kami memberikan edukasi dan juga sosialisasi pendekatan tentang P5. Edukasi ini, berlaku untuk semua peserta didik. Mengingat di sekolah ini terdapat pula Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Untuk tahun ajaran baru ini, kurang lebih ada 3 orang anak berkebutuhan khusus yang kami terima,”ucapnya, Selasa (11/7/2023) pagi.
MPLS di SDN 4 Palangkaraya menerapkan inklusi atau sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka. Untuk siapa saja dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Dengan adanya ABK tersebut, dapat memberikan pendekatan kepada anak didik yang lainnya agar saling menghargai perbedaan, toleransi, dan keakraban antara satu dan yang lainnya.
“Anak berkebutuhan khusus di sekolah kami. Mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 terdapat kurang lebih 20 orang. Para murid ABK di sekolah ini mendapat pendampingan psikologi dari Guru Pembimbing Khusus (GPK),” tuturnya.
Pada MPLS ini, jelas Hartani, anak-anak dapat mengasah kepekaan sosial. Di samping meningkatkan kecerdasan sosial saling menyayangi sesama makhluk ciptaan Tuhan. Tentunya, hal tersebut dapat memberikan pengaruh positif terhadap anak-anak yang berkebutuhan khusus.
“Anak-anak yang berkebutuhan khusus dapat menambah rasa kepercayaan diri, bisa dihargai, dan mereka dapat belajar lebih mandiri,” ungkapnya. (pri/rin)