SAMPIT, PROKALTENG.CO– Banjir yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) selama kurang lebih satu bulan ini mulai menimbulkan efek negatif bagi kesehatan warga sekitar yang terdampak. Mereka mulai mengeluhkan penyakit yang datang akibat bencana tersebut seperti gatal pada kulit.
Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim langsung merespon cepat laporan tersebut. Mereka mewajibkan para nakes untuk tetap bertahan dan selalu siaga di lokasi banjir. “Banjir yang selama ini terjadi memang ada peningkatan kasus gatal-gatal terhadap warga, tapi semua sudah kami tangani,”ujar Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi, Rabu (28/9).
Selain penyakit gatal pada kulit, warga yang terdampak banjir juga mengeluhkan penyakit lain seperti diare, mual dan penyakit lain yang rawan muncul akibat dampak dari musibah tersebut. Namun, dengan respon cepat yang dilakukan Dinkes, maka kasus penyakit tersebut tidak terlalu signifi kan terjadi.
“Alhamdulillah sekarang sudah bisa dibilang aman. Nakes yang ada bekerja cepat dan aktif dalam memberikan pelayanan kepada warga,”lanjutnya.
Umar melanjutkan, dengan adanya banjir yang masih melanda beberapa wilayah, pihaknya telah menetapkan aturan setiap kepala Puskesmas dan nakes terutama di wilayah yang terdampak banjir, agar tetap bertahan di wilayah kerja masing-masing. Mereka tidak diizinkan meninggalkan wilayah kecuali keadaan mendesak.