PROKALTENG.CO-Syukurlah. Lima penumpang kapal bagan yang tenggelam di Perairan Tanjung Selatan, Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut ditemukan selamat.
Sebelumnya mereka berlayar dari Lampung menuju Maluku Utara, namun pada Rabu (26/10) sore kapal mereka dihantam ombak dan tenggelam.
Salah seorang anak buah kapal, Usman (29) menceritakan, kapal itu milik seseorang bernama Anwar asal Maluku Utara.
Kapal sempat menempuh perjalanan selama lima hari. Sempat berhenti di Perairan Tabanio dan menginap selama semalam. Lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju Balikpapan, Kaltim.
“Sebelum tenggelam, mesin kapal mati karena cuaca buruk. Kemudian dihantam ombak setinggi dua meter,” ujar warga Bone, Sulawesi Selatan itu kemarin (27/10).
Menuju Balikpapan untuk mengisi bahan bakar. Sebab persediaan solar mereka sudah menipis. “Bos kapal (Anwar) sudah menunggu kami di Balikpapan. Ia naik pesawat dari Lampung,” tambah Usman.
Syukur, ia selamat berkat pelampung. Usman berhasil berenang menuju daratan.
“Tenggelam sekitar pukul 16.00. Saya sampai ke permukiman warga sekitar pukul 22.00 untuk meminta tolong. Kami berenang selama tiga jam,” tambah ayah satu anak ini.
Usman sempat terpisah dengan rekannya Idris (50), Adi (27), Barli (27) dan satu rekan lain yang nama dan usianya tak diketahui.
“Saya dengan dua rekan lain, masih tinggal satu kecamatan. Sisanya berbeda daerah asal,” jelasnya.
Mereka berempat selamat berkat berpegangan erat pada jeriken.
Kelima korban kini beristirahat di rumah singgah milik Dinas Sosial Tala di Jalan Hadji Boejasin, Pelaihari. Kebutuhan mereka untuk pemeriksaan kesehatan dan makanan telah dipenuhi.
Usman adalah orang pertama yang tiba di rumah singgah ini. Diantar Kasatpolairud Polres Tala Iptu Khairin Aplani. Beberapa jam kemudian, yang lain berdatangan.
Iptu Khairin mengatakan, timnya tiba di lokasi pukul 21.30 Wita, Rabu malam. “Begitu menerima laporan, kami langsung menggelar pencarian,” ujarnya.
Sementara itu, Kadinsos Tala Eko Trianto menambahkan, mereka sedang berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk membantu keperluan administrasi korban. “Soalnya KTP mereka hilang tenggelam,” kata Eko.