Konten dari halaman ini Merdeka Belajar dalam Rumah Belajar - Prokalteng

Merdeka Belajar dalam Rumah Belajar

- Advertisement -

KURIKULUM Merdeka yang diluncurkan tanggal 11 Februari 2022 menggunakan kerangka dasar Sistem Pendidikan Nasional atau SISDIKNAS, Standar Nasional Pendidikan atau SNP dan Profil Pelajar Pancasila. Struktur kurikulum pun menggunakan Jam Pelajaran (JP) pertahun dan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau PPPP (20-30 % JP) dan penerapan bembelajaran yang terdiferensiasi. Selain itu jika pada Kurikulum 2013 masih menggunakan Kompetensi Dasar (KD) maka pada Kurikulum Merdeka menggunakan Capaian Pembelajaran dengan menekankan pada penilaian formatif dan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan tanpa ada pemisahan.

Semua Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) didorong untuk menggunakan akun belajar.id agar memiliki kesempatan belajar yang lebih luas dalam mengembangkan kompetensi salah satuanya yaitu belajar bersama Pusat data Teknologi dan Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (PUSDATIN). Selain itu akun belajar.id juga membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan menyimpan dokumen secara daring dengan ruang penyimpanan lebih aman tanpa batas. Manfaat lainnya yaitu memudahkan pendidik mengakses berbagai platform dari Kemendikbudristek

Pada tahun 2022 ini PUSDATIN menyelenggarakan pelatihan digital skills kepada seluruh guru di Indonesia melalui PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 2022 untuk meningkatkan kompetensi, self-efficay, work readiness dan work motivation pendidik di Indonesia. Pendidik mendapatkan pelatihan lewat beberapa tahap yang harus dilalui yaitu pada bulan Juni – Agustus tahap Literasi, bulan Juli – Agustus tahap Implementasi, bulan Sepetember tahap Kreasi, dan bulan Oktober- November tahap Berbagi dan Berkolaborasi.  Melalui pelatihan ini, diharapkan pendidik  akan semakin bijak dalam memilih media pembelajaran yang saya pertimbangkan dengan lebih matang berdasarkan beberapa aspek seperti tujuan, sasaran didik, karakteristik media, waktu pengoperasian, biaya, ketersediaan, konteks penggunaan dan mutu teknis.

Nadiem Makarim mengemukakan bahwa Merdeka Belajar sebagai emancipated learning yang free the mind, free their potential dan free every level of institution. Merdeka Belajar sejatinya memang memberi otonomi (autonomy), fleksibilitas (flexibility) dan penghargaan terhadap keberagaman (respect diversity). Elemen utama Merdeka Belajar adalah kemerdekaan dan kemandirian. Pembelajaran sedapatnya deselenggarakan secara inovatif, konstektual (contextual teaching and learning) dan mandiri. Portal Rumah Belajar hadir untuk menjawab tantangan yang muncul di era education 4.0 tersebut yaitu dengan menyediakan sumber belajar digital. Masih ada lagi layanan berbasis TIK Kemendikbudristek yang dapat dimanfaatkan seperti Akun Pembelajaran (belajar.id), Platform Merdeka Mengajar, dan SIM-PKB GTK.

Kemerdekaan belajar dalam pembelajaran mandiri dapat mengasah cognitive skills seperti menyelesaikan masalah secara logis, metacognitive skills seperti keterampilan menulis dan affective skills seperti membangkitkan motivasi. Oleh karena itu, untuk turut serta mensukseskan kemerdekaan belajar bentuk pelatihan seperti  PembaTIK 2022 akan  menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan literasi pendidik tentang perangkat TIK untuk pembelajaran, perangkat pembelajaran kolaboratif, pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran dan lain-lain.  Hal ini akan mengakselerasi pendidik agar dapat mengikuti perkembangan zaman dalam mendidik (student-centered) karena peserta didik dapat belajar dengan lebih efektif bersama Rumah Belajar. Hal ini juga selaras dengan program Sembilan Belas Episode Merdeka Belajar diantarnya Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar tentang mengajar, belajar dan berkarya.

Platform edukasi seperti Platform Merdeka Mengajar membuat pendidik dapat membagikan pengalaman mengajar, belajar, dan berkarya serta menggunkan perangkat ajar sampai melakukan assessmen murid lalu membagikannya video inspirasi lewat bukti karya sebagai bentuk implementasi dari pendidik yang memiliki digital competence. Kompetensi digital yang baik dari pendidik akan berpengaruh pada kemampuan mereka dalam mendesain pembelajaran (self-regulated learning) (Dig Comp 2.1). Selain itu penguasaan teknologi digital akan membantu pendidik dalam mendesain pembelajaran yang inklusif, personalized, melibatkan (engaging), komunikatif, kolaboratif dan profesional.

Belajar menjadi semakin seamless dan immersive dengan adanya Portal Rumah Belajar karena belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Fitur-fitur yang ada di Rumah Belajar juga semakin lengkap yang membuat pendidik dan peserta didik dan semakin tertarik belajar bersama Rumah Belajar seperti Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), Kelas Maya, Karya Komunitas, Karya Guru, Karya Bahasa dan Sastra, Augmented Reality dan Edugame Rumah Belajar. Fitur-fitur di Portal Rumah Belajar memfasilitasi pendidik dan peserta didik dapat melakukan self-organized learning environment. Selain itu pembelajaran berbasis digital melalui Rumah Belajar dapat berperan sebagai technology enhanced learning dengan menggunakan pendekatan TPACK (Technological Knowledge, Pedagogical Knowledge and Content Knowledge). Fungsi pembelajaran digital sendiri dapat menjadi suplemen,komplemen dan juga berperan sebagai subtitusi. Pembelajaran digital seperti penggunaan Rumah Belajar sebagai a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources (William, 1999).

Pola belajar di era society 5.0 seperti sekarang memang diharapkan dapat think globally act locally yaitu dengan menggali pengetahuan sebanyak mungkin dari berbagai sumber referensi namun dapatr menerapkan sesuai dengan kubutuhan dan kondisi lokal. Pembelajaran berdiferensiasi sangat terdukung dengan adanya Rumah Belajar. Pembelajaran digital yang semakin beragam seperti M-Learning dengan menggunakan handphone dan lain-lain, social media, Games Based Learning atau Cloud Computing (google drive) semakin mengakomodasi kebutuhan, keberagaman dan profil belajar peserta didik. Pembelajaran digital bersama Rumah Belajar dapat menyesuaikan kebutuhan perseta didik sehingga penyelenggaraan pembelajaran menjadi relevan dan konstektual. Peserta didik juga dapat belajar di luar jam belajar di sekolah dengan rumah belajar seperti untuk pembelajaran pengayaan maupun remedial. Sebagai komplemen dalam belajar dapat pula dilakukan secara asinkron atau sinkron menggunakan Learning Management System (LMS) yang mengacu pada technological dan content knowledge. Contohnya dapat dilakukan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) yang hasilnya dipresentasikan oleh kelompok peserta didik melalui vicon (virtual conference).

*) YOGYANTORO, Sahabat Rumah Belajar  Kalimantan Tengah, Pendamping dan Fasilitator Calon Guru Penggerak 

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments