Konten dari halaman ini Cyberbullying di Media Sosial Pada Kesehatan Mental Seseorang - Prokalteng

Cyberbullying di Media Sosial Pada Kesehatan Mental Seseorang

- Advertisement -

CYBERBULLYING apakah itu? ada yang tahu? ya, Cyberbullying adalah suatu tindakan menyakiti orang lain secara berulang kali menggunakan informasi dan teknologi komunikasi, seperti mengirim pesan pelecehan, kasar melalui teks di internet, mengirim komentar jahat di jejaring sosial dan lain-lain. Korban (victim) dalam internet dikenal dengan cyberbullying victimization.

Cyberbullying memberikan dampak yang berpengaruh terhadap emosi dan psikologi (kesehatan mental) seseorang. Seperti perubahan emosional berkaitan dengan perubahan suasana hati seperti cemas, stres dan depresi. Sedangkan perubahan psikologi (kesehatan mental) berkaitan dengan frustrasi, kelelahan, putus asa, ketidakberdayaan, merasa harga diri berkurang, sulit untuk konsentrasi, murung, menyalahkan diri sendiri, mudah marah hingga bunuh diri. 

Cyberbullying di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dalam Pasal 27 ayat (3) menyebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik.

Perilaku bullying dapat terbagi menjadi empat bagian. Pertama, bullying fisik (memukul). Kedua, bullying verbal (memaki dan mengejek). Ketiga, bullying psikologis (mengintimidasi). Keempat, yaitu cyberbullying, seperti mempermalukan orang dengan menyebar gosip, menyebarkan foto pribadi atau membongkar rahasia orang lain di media sosial seperti whatsapp, facebook, instagram dan lain sebagainya.

Berkembangnya teknologi informasi, membuat kita lebih mudah dalam mengakses berbagai fitur untuk memudahkan proses komunikasi yang dilakukan via whatsapp, instagram, facebook dan lain sebagainya. Namun berkembangnya teknologi ternyata memiliki dampak positif dan negatif terhadap pemakainya.

Contoh media sosial dampak positif yaitu mudahnya mencari dan mendapatkan informasi, semakin cepat, menghemat waktu, efisien dan efektif. Sedangkan dampak negatif yaitu banyaknya beredar informasi palsu (hoax), informasi yang kurang mendidik dan juga internet juga rentan untuk menjadi pelaku atau korban cyberbullying.

Cyberbullying dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut: pertama, faktor internal yaitu karakteristik kepribadian pelaku yang cenderung dominan, kurang empati pada orang lain dan suka mencari sensasi. Kedua, faktor lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya. Keluarga yang tidak harmonis, orang tua kurang perhatian, cenderung dominan dan menyebabkan anak untuk melakukan tindakan apapun (termasuk melakukan bullying) agar dirinya diperhatikan dan diakui.

Ketiga, faktor motivasi yaitu perilaku bullying didasari oleh beberapa alasan, diantaranya dendam, marah dan sakit hati sehingga ingin melakukan balas dendam pada orang lain, ingin menunjukkan keakuannya dengan cara menyakiti orang lain, merasa jenuh karena tidak memiliki kegiatan dan menganggur. Keempat, media yaitu kecanggihan teknologi pada era globalisasi yang menyediakan ruang untuk memberikan pendapat serta mengizinkan orang untuk menggunakan akun tak bernama sangat memungkinkan terjadinya cyberbullying.

Dampak cyberbullying di media sosial sangat serius terhadap emosional dan psikologi (kesehatan mental) seseorang. Dampaknya seperti jatuh mentalnya seseorang karena merasa dipermalukan, mengalami stres dan depresi berkepanjangan, kehilangan rasa percaya diri, mengalami gangguan kesehatan, prestasi turun, menjadi pribadi yang rapuh, kecewa dengan diri sendiri, kehilangan minat hidup, gelisah, gangguan pola tidur dan terakhir bunuh diri. Banyak korban cyberbullying yang berakhir bunuh diri karena tidak ada lagi berkeinginan untuk hidup dan merasa tidak ada satu orang pun yang memihak kepadanya.

Upaya pencegahan kasus cyberbullying adanya peran orang tua, guru dan teman yang dapat dipercaya. Dukungan orang tua merupakan yang paling penting pada perilaku anak, seperti memuji, memberi dorongan moral dan memberi kasih sayang. Orang tua perlu menunjukkan kepada anak, bahwa dia dihargai dan dicintai. Bahwa dukungan dari orang tua terhadap remaja dapat membangun rasa percaya diri mereka terhadap lingkungan. Guru harus mendisiplinkan dan membangun karakter anak di sekolah dan teman yang dapat dipercaya adalah teman yang selalu ada di sisi kita saat sedih maupun senang dan selalu mendukung kita dalam hal positif.

Jadi, teman-teman jika di sekitar lingkungan atau teman terdekat kita mengalami cyberbullying bantu atau dorong dia dengan motivasi bahwa dia tidak sendiri, jangan dengarkan perkataan orang lain jadilah dirimu sendiri (be yourself), jika ada masalah yang mengganggu perasaannya kita bisa berkata kepadanya untuk menceritakan kepada kita, agar dia tidak memendamnya sendiri dan kita bisa menjadi pendengar yang baik baginya.

*) Penulis adalah Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAIN Palangka Raya. 

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments