Benarkah Doggy Style Berisiko? Ini Penjelasannya

- Advertisement -

BAGI pasangan suami istri, berhubungan intim atau bercinta adalah sebuah kebutuhan yang menyenangkan untuk dilakukan. Berhubungan intim ini bisa dilakukan dengan berbagai gaya. Salah-satu gaya yang cukup populer adalah doggy style.

Doggy style dilakukan dengan cara wanita mengambil posisi merangkak, sedangkan pria berlutut dan melakukan penetrasi dari arah belakang. Selain itu, bisa dilakukan sambil berdiri.

Posisi ini disebut akan membuat dinding vagina mengencang. Posisi ini pun akan membuat pria lebih cepat orgasme karena intensitas tekanan serta gesekan. Pasangan akan mendapat sensasi melayang dengan gaya ini.

Namun, ada pula anggapan bahwa gaya ini bisa merusak vagina karena penetrasi penis masuk sangat dalam ke area vagina, takut vagina robek, rahim kendor dan sebagainya. Benarkah demikian?

Menurut Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Ardiansjah Dara Sjahuddin, SpoG.,Mkes, anggapan tersebut tidaklah benar.

Bahkan sebaliknya, gaya ini sangat menyenangkan saat penis laki-laki terdorong begitu dalam ke vagina perempuan. Perempuan akan merasakan jika penis akan lebik kena.

Vagina adalah organ tubuh yang sifatnya sangat elastis. Sehingga tidak gampang rusak. Lihat saja vagina bahkan mampu mengeluarkan bayi tetapi bisa tetap berfungsi dengan baik apalagi jika hanya berhubunhan intim.

Namun, kerusakan bisa saja terjadi pada kasus-kasus pemaksaan hubungan seksual. Akan tetapi jika tidak dipaksakan maka doggy style ini sama sekali tidak berbahaya.

“Nah, jelas ya, doggy style itu menyenangkan karena vagina bisa merasakan penis masuk ke dalam banget,” tulisnya dikutip Sabtu (6/5/2023). (elva/fajar/jpg/hnd)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments