Percepatan Penurunan Stunting Jadi Program Prioritas di Kalteng

- Advertisement -

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Program percepatan penurunan stunting jadi program prioritas di Kalteng. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur Kalteng. Yaitu mewujudkan kesejahteraan segenap masyarakat menuju Kalteng makin BERKAH. Melalui percepatan pembangunan Sumber Daya Manusia yang cerdas, sehat, dan berdaya saing.

Penegasan tersebut disampaikan Sekda Kalteng H. Nuryakin. Mewakili Gubernur Kalteng, saat membuka secara resmi Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023 tingkat Provinsi Kalteng, di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Jumat (14/7).

Peringatan Harganas yang ke-30 tahun 2023 tingkat Provinsi  Kalteng bertema “Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju”, “Keluarga Keren Bebas Stunting, Semakin Keren Semakin BERKAH”.

“Pencapaian prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah di tahun 2022 sebesar 26,9%. Mengalami penurunan 0,5% dari tahun 2021 sebesar 27,4%. Dan menempati peringkat ke 11 Provinsi tertinggi di Indonesia. Tentunya hal ini menjadi perhatian kita bersama. Bahwa memerlukan kerja yang lebih keras lagi dalam penurunan stunting menuju target 15,38% di tahun 2024,” ujarnya.

Disampaikan, sebagai bentuk dukungan dan upaya Pemprov Kalteng dalam melakukan program dan kegiatan percepatan penurunan angka stunting, serta sebagai implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021. Tentang percepatan penurunan stunting. Gubernur Kalteng telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2019. Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Melalui Aksi Ela Hindai Stunting Tahun 2019. Serta Keputusan Gubernur Nomor 188.44/106/2023. Tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalteng.

Yang mana mempunyai tugas dalam mengkoordinasikan, mensinergikan dan melakukan pemantauan. Evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan program-program percepatan penurunan stunting.

“Melalui Harganas. Diharapkan masyarakat Kalteng dapat lebih menyadari akan bahaya stunting. Dan memperkuat langkah dalam mencegah dan menuntaskan persoalan stunting di Kalteng. Untuk mencapai kondisi Indonesia Emas pada 2045,” bebernya.

Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi Sukaryo Teguh Santoso. Mewakili Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat dalam sambutannya menyampaikan. Ada dua amanah yang diberikan pemerintah kepada BKKBN. Yakni mewujudkan penduduk tumbuh seimbang. Dalam konteks pengendalian penduduk dan mewujudkan keluarga berkualitas.

Sukaryo Teguh Santoso menuturkan. Perkembangan saat ini tentu saja aspek pengendalian penduduk Indonesia, telah mampu mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan baik. Data menunjukan saat ini, setiap keluarga memiliki rata-rata 2,1. Berbeda dengan tahun 1970, rata-rata 5,6.

“Sekarang berkat dukungan semua pihak, para tokoh-tokoh masyarakat, komitmen yang luar biasa rata-rata perempuan di setiap reproduksinya melahirkan dua,” ungkap Sukaryo.

Harganas dihadiri oleh Unsur Forkopimda Provinsi Kalteng, Bupati/Walikota Kabupaten/Kota se-Kalteng, TP-PKK Provinsi Kalteng, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Kalteng, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng, Kepala Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal di Lingkungan Pemprov. Kalteng, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta di Kalteng serta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten/Kota se-Kalteng(hfz/ind)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments