Konten dari halaman ini Penguasaan Teknologi Mutakhir pada Bedah Tulang Belakang

Penguasaan Teknologi Mutakhir pada Bedah Tulang Belakang

- Advertisement -

Komang Agung Irianto Suryaningrat *)

PERJALANAN bedah tulang belakang terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Bedah tulang belakang dimulai dari teknik open surgery, yang membutuhkan sayatan lebar pada kulit dan jaringan lunak di sekitar punggung, untuk mengakses area yang memerlukan penanganan. Risiko pendarahan, infeksi, lumpuh, nyeri, hingga waktu pemulihan yang lama selalu menjadi momok.

Teknologi bedah tulang belakang kemudian berkembang dengan diperkenalkannya teknologi mikroskopik yang memberikan pandangan lebih jelas dan detail kepada dokter saat melakukan bedah tulang belakang. Sehingga dapat meminimalkan kerusakan jaringan sekitar saat operasi dilakukan.

Di tahun 1990-an, teknologi ini disempurnakan dengan teknik micro endoscopic surgery (MED) atau bedah mikro endoskopi di mana intervensi dilakukan dengan bantuan alat endoskopi kecil yang dimasukkan dalam tubuh pasien.

Teknik MED dimulai di Surabaya pada tahun 2005. Dengan teknik ini, ukuran sayatan dapat dikurangi, trauma pada jaringan di sekitar punggung bisa direduksi, dan pemulihan pasien juga dapat dikurangi.

Sayatan yang awalnya dapat mencapai 20 cm menjadi secukupnya untuk memasukkan alat endoskopi (1 cm atau kurang). Yang lebih maju lagi adalah tidak ada tindakan mengiris dan merusak otot karena dengan teknik ini, otot diregangkan untuk mencapai struktur tulang belakang.

Teknologi bedah tulang belakang kemudian mencapai tahap yang sangat signifikan dengan hadirnya percutaneous endoscopic uniportal surgery (bedah endoskopi percutaneous uniportal). Dengan teknik ini, dokter dapat melihat semua aspek saraf dan struktur tulang belakang dengan jelas, bahkan empat dimensi.

Kemudian diperkenalkan percutaneous biportal endoscopy. Metode ini menggunakan dua sayatan kecil untuk kepentingan endoskopi. Akses ganda dari dua lubang ini memungkinkan dokter memiliki pandangan yang lebih baik. Serta yang paling penting, memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi mencapai target yang lebih sulit dan dengan prosedur yang lebih kompleks pada penanganan tulang belakang.

Teknik ini memungkinkan operator untuk melihat lapang pandang tulang belakang layaknya teknik bedah terbuka, dengan lebih jelas dan kurang pendarahan. Minimal invasive surgery dengan endoskopi ini juga berpengaruh pada pendarahan lebih sedikit, rate of infection-nya lebih rendah, sehingga length of stay dari pasien di rumah sakit menjadi lebih pendek. Penanganan pascaoperasi juga menjadi semakin mudah.

Sejak datangnya teknologi minimal invasive surgery, lebih banyak penderita yang tidak ragu untuk mendapatkan penanganan operasi tulang belakang. Mitos-mitos tentang operasi tulang belakang tidak lagi mengerikan. Penderita dapat menjalani operasi pada hari liburnya dan siap kembali bekerja beberapa hari kemudian. Lebih banyak lagi penderita nyeri tulang belakang yang tidak perlu menggunakan obat-obat antinyeri yang tidak sedikit efek sampingnya.

Masa Depan Bedah Tulang Belakang dengan Teknologi Artificial Intelligence

Setelah berbagai perkembangan di atas, teknologi kedokteran ortopedi terus bergerak secara sangat progresif. Pelaku di bidang ini terus mendiskusikan masa depan kedokteran ortopedi. Dan boleh jadi, masa depan itu adalah sekarang, dengan hadirnya teknologi mutakhir artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada bedah tulang belakang.

Penerapan AI telah merevolusi diagnosis, prosedur, akurasi, keamanan, dan hasil penanganan bedah tulang belakang dan juga memengaruhi perawatan pascaoperasi sehingga memberikan outcome yang jauh lebih baik. AI dapat membantu dokter atau klinisi dalam membuat keputusan yang lebih tepat tentang keberadaan serta kondisi tulang belakang sebelum melakukan tindakan.

Pada tataran implementasi, AI secara sangat impresif mendukung pelaksanaan operasi bedah tulang belakang. Salah satunya dengan memberikan navigasi secara real time dengan bantuan teknologi virtual reality (VR) yang berfungsi sebagai alat yang dapat menampilkan gambar, animasi, video, atau berbagai model tiga dimensi (3D) dari hasil pemindaian radiologi seperti foto CT scan, MRI, dll ke dalam kacamata yang digunakan oleh operator operasi, sebagai guidance secara real time saat melakukan pembedahan.

Dengan bantuan VR, dokter dapat mengambil keputusan yang tepat dan melakukan tindakan operasi dengan lebih presisi. Termasuk dalam identifikasi tempat sayatan yang paling efisien, koreksi deformitas, pemasangan implan, dan berbagai teknis.

Dipantau VR, paparan sinar radiasi dari alat fluoroskopi yang selama ini digunakan untuk memastikan seluruh alat terpasang dengan baik di kamar operasi dapat sangat dikurangi.

Teknologi AI lainnya yang digunakan dalam tulang belakang adalah augmented reality (AR). Berbeda dengan VR yang berbasis visual, AR berbasis sensor di mana alat yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien pada saat operasi. Detektor pada AR akan memberikan kode khusus apabila operator bedah tulang belakang mendekati struktur-struktur yang tidak boleh rusak dan bahkan mengakibatkan kelumpuhan misalnya.

Menurut penelitian yang ada di International Orthopaedics (2023), dengan menggabungkan data pasien dan parameter klinis, algoritma AI dapat memberikan perkiraan mengenai lamanya pemulihan, tingkat mobilitas potensial, dan kemungkinan komplikasi yang terjadi.

Dengan informasi tersebut, penyedia layanan kesehatan atau rumah sakit dapat merancang rencana perawatan pascaoperasi yang lebih baik. Yang sering kali kita abai adalah dasar-dasar anatomi dan biomekanik harus benar-benar dikuasai seorang ahli bedah sebelum masuk menggunakan alat AI.

Tidak perlu diragukan, penanganan medis di bidang bedah tulang belakang di Indonesia sudah mengimbangi negara-negara maju, bahkan jauh meninggalkan negara ASEAN lainnya. Masyarakat juga tidak perlu terbang ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan penanganan tulang belakang. Untuk Indonesia maju, kita bekerja dan senantiasa berkarya.

*) Pengajar Senior Pendidikan Spesialis Orthopaedi danTraumatologi RSUD dr Soetomo/ FK Unair Surabaya

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments