Waduh! Ribuan Warga Banjarmasin Mulai Terpapar ISPA

- Advertisement -

PROKALTENG.CO– Warga Banjarmasin harus waspada. Per Juli 2023, jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mengalami peningkatan yang cukup pesat. Kalau mengacu data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin pada bulan Juli tahun 2023, penderita ISPA mencapai angka 4.351 kasus.

Padahal pada bulan Juni sebelumnya, penderita ISPA berjumlah 3.769 kasus. Artinya, dalam kurun waktu satu bulan, ada lonjakan 582 kasus.

Berdasarkan data Dinkes Banjarmasin pada tahun ini, ISPA juga masih bertengger di posisi nomor dua dari sepuluh penyakit terbanyak yang diderita warga Banjarmasin.

Kalau dibandingkan data tahun 2022 tadi, penyakit hipertensi esensial menduduki posisi nomor satu dengan total 56.269 penderita. Sedangkan ISPA mencapai angka 41.120 penderita.

Plt Kepala Dinkes Banjarmasin, M Ramadhan tak menampik bahwa angka penderita ISPA mengalami peningkatan yang cukup pesat. Ia meminta warga agar menjaga kesehatan.

Misalnya, dengan tetap memakai masker ketika keluar rumah. Lalu, memperbanyak konsumsi air putih. “Bagi penderita penyakit asma, jangan lupa menyediakan atau membawa obat yang sudah biasa diminum. Apabila asma kambuh, segera periksakan diri,” imbaunya, kemarin (25/8). “Cegah pula agar kabut asap tidak masuk ke dalam rumah,” tambahnya.

Ramadhan menjelaskan bahwa ISPA bisa menyasar semua umur. Mulai dari balita hingga usia yang rentan terpapar penyakit. “Dihimpun dari tiap puskesmas di Banjarmasin, dari angka seluruh penderita ISPA, jumlah balita yang terpapar ISPA mencapai angka 1.208 kasus,” jelasnya.

Selebihnya, ISPA menyasar anak-anak, dewasa, hingga orang tua yang usianya 60 tahun ke atas.

Apa yang menjadi pemicu penyakit tersebut? Ramadhan memperkirakan itu terjadi lantaran kondisi cuaca panas yang saat ini terjadi. Ditambah lagi kondisi udara yang tidak bersih, imbas kabut asap dari adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Sebagai antisipasi, kami di dinkes hingga fasyankes juga menggencarkan sosialisasi,” ujarnya.

“Bagi warga yang rentan dengan paparan kabut asap, seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, terutama mereka yang sudah memiliki gangguan pernapasan dan penyakit jantung, wajib berkonsultasi dengan dokter,” tekannya.

Ramadhan tak lupa mengingatkan pentingnya disiplin dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Konsumsi makan makanan bergizi dan istirahat cukup. “Ini akan membantu meningkatkan sistem imun, sehingga badan tidak mudah tumbang karena asap,” tutupnya.

Sementara itu, di RSUD Sultan Suriansyah pada bulan Agustus ini, sudah ada 17 penderita ISPA yang dirawat. Mayoritas adalah bayi dan anak-anak.

Direktur RSUD Sultan Sultan Suriansyah, M Syaukani mengatakan bahwa jumlah itu diprediksi bisa saja bertambah. Itu karena kasus ISPA lebih banyak ditangani di tingkat puskesmas.

Sedangkan yang ke rumah sakit rata-rata kondisi pasien sudah terbilang parah. Seperti terjadinya radang paru-paru atau pneumonia. “Bila ditotal, pasien ISPA yang menjalani rawat inap sejak bulan Juli hingga 22 Agustus, sudah ada 35 pasien. Mayoritas adalah bayi dan anak-anak,” ujarnya.

Syaukani mengimbau masyarakat agar mengurangi keluar rumah jika tidak begitu penting. Apalagi, bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit asma.

Ia juga menyarankan agar masyarakat bisa meningkatkan imunitas. Seperti mengonsumsi suplemen, atau menjaga pola makananan yang bergizi dan seimbang. “Bila bepergian atau keluar rumah, kenakanlah masker,” pungkasnya.(war/az/dye/jpg/hnd)

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HUKUM KRIMINAL

Recent Comments