PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Palangka Raya masih belum berakhir. Kabut asap tipis masih terlihat dan masih terasa ketika terhirup. Kondisi ini menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk Khemal Nasery, anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya.
“Pemerintah Kota Palangka Raya telah membentuk tim dan merespons situasi ini dengan cepat, seperti Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK), yang berada dalam lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya,” ungkapnya, belum lama ini.
Politisi dari Partai Golkar ini memberikan pesan kepada masyarakat bahwa mereka tidak seharusnya melemparkan semua tanggung jawab dalam mengatasi karhutla kepada petugas dan Pemko Palangka Raya. Masyarakat perlu memiliki kesadaran bahwa membuka lahan dengan cara membakar memiliki risiko bahaya yang besar.
“Masyarakat harus berpartisipasi dalam memitigasi karhutla. Kondisi saat ini sudah semakin serius dan berbahaya bagi kesehatan,” jelasnya.
Khemal juga mencatat bahwa sebagian besar lahan di Kota Palangka Raya adalah lahan gambut, sehingga perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Semua pihak harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan menghindari saling menyalahkan. Pemko juga memiliki keterbatasan personel dalam memadamkan api.
“Kota Palangka Raya memiliki luas wilayah sebesar 2.853 kilometer persegi, yang sangat luas. Menambah personil akan berarti menambah anggaran. Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan,” tutupnya. (han/pri)